Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Lele, Berikut Cara Budi Daya Ikan Nila dan Gurame dalam Ember

Kompas.com - 17/06/2020, 07:58 WIB
Nur Rohmi Aida,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Di tengah situasi pandemi Covid-19, metode budikdamber atau budidaya ikan dalam ember belakangan menjadi populer.

Metode ini banyak diterapkan untuk memelihara ikan lele dalam ember beserta untuk menanam kangkung.

Meski demikian mungkinkah metode budikdamber diterapkan untuk ikan lain termasuk ikan nila?

Juli Nursandi, inovator budikdamber yang juga merupakan dosen budidaya perikanan dari Politeknik Negeri Lampung mengatakan, hal tersebut bisa saja dilakukan.

“Bisa (untuk ikan nila),” ujarnya saat dihubungi Kompas.com Selasa (16/6/2020).

Baca juga: Ramai Soal Budikdamber, Berikut Cara Ternak Lele dan Tanam Kangkung dalam Ember

Akan tetapi ia menerangkan dibutuhkan perlakuan khusus untuk beternak ikan nila.  “Harus pakai aerator atau filter,” terang dia.

Menurut dia, filter akuarium tersebut bisa dibeli secara online. Lebih lanjut, Juli menjelaskan ikan nila berbeda dengan ikan lele, sehingga membutuhkan alat tersebut.

“Nila butuh oksigen tinggi dan air yang jernih,” kata dia.

Menurut dia, berdasarkan percobaan yang ia lakukan satu ember hanya dapat diisi 10-15 ekor nila apabila ingin mendapatkan ukuran ikan dengan lebar 4 jari.

Baca juga: Warga Positif Corona di 2 Daerah Ini Dimanja, Dapat Kolam Lele hingga Sepeda Baru

Bisa untuk budidaya gurame

Selain lele, jenis ikan yang juga dapat diterapkan dengan metode budikdamber adalah gurame. Pada gurame, Juli menjelaskan tidak dibutuhkan aerator.

Adapun untuk pakan, ikan lain cenderung lebih hemat karena karena tidak serakus ikan lele.

“Gurame, juga bisa makan daun-daunan juga,” ujar dia.

Selain gurame, ikan lain yang tidak membutuhkan aerator adalah ikan-ikan yang tahan oksigen rendah. 

Juli yang juga banyak membagikan teknik budikdamber dalam akun YouTubenya “Juli Nursandi and Friends OFFICIAL BUDIKDAMBER” sebelumnya juga pernah menjelaskan, beberapa ikan oksigen rendah selain gurame di antaranya lele, patin, sepat, betok, dan gabus.

Baca juga: Ramai Soal Budikdamber, Berikut Cara Ternak Lele dan Tanam Kangkung dalam Ember

“Perlu kajian lebih lanjut untuk ikan-ikan lain,” jelas dia pada Kompas.com (5/3/2020).

Budikdamber sendiri merupakan salah satu teknik untuk membudidayakan ikan sekaligus bertanam sayuran yang cocok diaplikasikan pada masyarakat yang memiliki lahan sempit.

Beberapa kelebihan budikdamber:

  • Murah dibandingkan aquaponik lain
  • Mudah dibuat oleh siapa saja
  • Aplikatif untuk masyarakat, bisa dipelihara siapapun dari SD sampai manula serta disabilitas.
  • Tangguh di letakkan dimana saja (rumah tengah laut, di gang sempit, atap gedung, teras, pinggir jalan perumahan, daerah sulit air)
  • Bisa dijadikan pola bantuan ketika bencana di penggunsian seperti banjir, kebakaran, wabah covid19 dan sebagainya

Baca juga: Viral Video Budikdamber, Pelihara Ikan dan Tanam Sayur di Ember, Ini Cerita Penemunya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com