KOMPAS.com - Sebuah pesan yang mengabarkan dokter di Sampang, Madura meninggal dunia akibat Covid-19 viral di media sosial Facebook dan aplikasi berbagi pesan Whatsapp, Senin (15/6/2020).
Disebutkan juga, sebelumnya kedua orangtua dokter tersebut, yang juga sama-sama berprofesi tenaga kesehatan juga meninggal dunia karena virus corona.
Adapun narasi yang beredar seperti berikut ini:
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun .
Nakes & IDI berduka lagi
Telah meninggal berpulang ke Rahmatullah
Dr. Deny Dwi Yuniarto
Senin, 15 Juni 2020..
pk 03.00 wib si RSUA .
Kronologis dr sejawat IDI di Sampang :
Minggu sore beliau dirujuk ke Rumah Sakit Unair untuk dilakukan intubasi dan pemasangan ventilator
Ayah beliau adalah perawat senior di Kab Sampang meninggal kurang lebih 1 minggu yg lalu, dan terkonfirmasi positif
Selang 1 hari ibu beliau, juga seorg bidan senior meninggal juga dengan konfirmasi positif
Sekarang istri Allahuyarham dr Deni ( dr Elmira, putri dari Dr Budiatutik SpKK )
dan anaknya yg berusia 1 th, dirawat di ruang isolasi RSUD Sampang, rencana di rujuk ke RSUA.
Turut berduka unt nakes yg telah berpulang ke Rahmatullah. ..
Allahumagfirlahum warhamhum wa afihum wa fu'anhum..smoga keluarga yg di tinggalan sabar dan ikhlas..dan yg sakit segera Allah Azza wa jalla Sembuhkan...aamiin yaa yaa Ghofaar..yaa Rahmaan Rahiim..
Tetap jaga kesehatan, stay at home. Moga wabah ini segera Allah angkat dari negeri ini,” isi pesan yang beredar tersebut."
Lantas benarkah kabar mengenai dokter yang meninggal setelah orangtuanya juga meninggal akibat Covid-19 ini?
Baca juga: Ketua IDI Ingatkan Protokol Bagi Tenaga Kesehatan di Tengah Corona
Saat dikonfirmasi, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur, Sutrisno membenarkan berita meninggalnya dr Deni Dwi Fitriyanto tersebut.
“Betul,” ujar Sutrisno saat dihubungi Kompas.com Senin (15/6/2020).
Pihaknya menerangkan bahwa dr Deni meninggal dan hasil tesnya menunjukkan positif swab Covid-19.
Sebelumnya, kedua orang tua Deni juga dinyatakan meninggal dunia dengan status positif Covid-19.
Meski demikian pihaknya menjelaskan, kendati istri dan anak dr Denny menjalani isolasi namun dipastikan dalam kondisi baik.
“Saat ini istri dan anaknya dalam kondisi baik di RSUA Surabaya,” jelas dia.
Lebih lanjut pihaknya mengatakan dr Deni merupakan dokter di puskesmas dan berdasarkan informasi yang dia dapatkan, tak ada riwayat komorbid yang diderita almarhum.
“Tidak ada info (komorbid). Masih muda usianya sekitar 35-an tahun,” terangnya.
IDI Berduka. pic.twitter.com/nSGyk5jQWR
— PB IDI (@PBIDI) June 15, 2020
Baca juga: [POPULER TREN] 32 Dokter Meninggal Dunia karena Covid-19 | Grafik Kasus Baru Kembali Tinggi
Sementara itu, anggota Bidang Kesekretariatan, Protokoler, dan Public Relations Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Halik Malik mengatakan sampai dengan saat ini ada 37 dokter dari seluruh Indonesia yang meninggal terkonfirmasi positif Covid-19.
"Merujuk data IDI, setidaknya ada 37 dokter yang dilaporkan meninggal dunia akibat Covid-19," kata dia.
Sebelumnya pada Minggu (14/6/2020), seorang dokter di Bangkalan, dr. H. Dibyo Hardjanto juga meninggal sebagai PDP Covid-19.
dr. Dibyo sebelumnya datang ke rumah sakit dalam kondisi keluhan awal tidak enak badan dan perasaan ingin jatuh.
Dia masuk rumah sakit pada Jumat malam dan kemudian dirawat oleh dokter bagian jantung. Setelah diperiksa EKG, Echo, dan pemeriksaan X rontgen ditemukan adanya pnemonia bilateral yang mengarah ke Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.