Pada masa yang sama, banyak pemerintah daerah juga fokus untuk memantau pintu-pintu perbatasan guna mencegah terjadinya perpindahan masyarakat dari satu wilayah ke wilayah lain.
Namun, pemda tidak begitu fokus pada interaksi antar-masyarakat yang terjadi di wilayahnya.
Baca juga: Wali Kota Jaksel: Tenant Mal yang Langgar Peraturan PSBB Bisa Ditutup
Oleh karena hasil prediksi pada simulasi pertama tidak berjalan sesuai dengan fakta di lapangan sejak pertengahan Mei 2020, maka dibuatlah simulasi baru dengan basis yang sama.
Hanya saja, kali ini peneliti memasikukkan faktor kelonggaran yang diberikan pemerintah dengan pemberlakuan New Normal.
"Kebetulan hari ini memasuki 100 hari penanganan kasus Covid-19, kami menulis beberapa hal terkait revisi penelitian kami sebelumnya disertai hasil simulasi baru. Kami juga menganalisis kenapa terjadi anomali atas penelitian kami," kata Joko dalam pesan singkat kepada Kompas.com.
Dalam simulasi ini, akan ada 3 klasifikasi prediksi: prediksi awal yang meleset di pertengahan jalan, prediksi ketiga diberlakukan new normal dengan pembatasan ketat, dan prediksi terakhir diberlakukan new normal dengan pembatasan sedang.
Baca juga: Mal Kembali Buka 15 Juni, Wali Kota Jaksel: PSBB Belum Selesai, Jangan Hura-hura Dulu
Sementara untuk garis bewarna biru dengan adanya penerapan new normal didampingi agresivitas dan kecepatan yang cukup memadai dari pemerintah berisiko memperluas penyebaran hingga 285 hari dari kasus pertama, dengan tingkat infeksi di atas 200.000 kasus.
Sedangkan penerapan new normal dengan pendampingan pemerintah di tingkat rendah menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia memasuki zona uncertainity, dengan tingkat infeksi yang sangat parah dan periode penyelesaian sulit untuk diukur.
Data yang diacu untuk analisis simulasi kedua ini berasal dari data pemerintah sejak awal kasus di 3 Maret-12 Juni 2020.
Baca juga: PSBB Transisi, Syarat Keluar Masuk Jakarta Tak Berubah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.