Kebanyakan orang akan mengembangkan antibodi setelah pulih dari infeksi virus corona, termasuk mereka yang tanpa gejala.
Akan tetapi, masih banyak hal yang belum diketahui para peneliti terkait infeksi virus corona termasuk soal antibodi.
Meski demikian, sebuah penelitian di New York memeriksa ada tidaknya antibodi SARS-Cov-2. Hasilnya menunjukkan ada orang telah memiliki antibodi dan diduga sebelumnya telah terinfeksi.
Akan tetapi, orang-orang yang menujukkan kekebalan tersebut ternyata tidak pernah merasakan gejala terinfeksi virus corona.
Baca juga: Pertama Kali, Wuhan Laporkan Tidak Ada Kasus Baru Tanpa Gejala Covid-19
Melansir Kompas.com, 1 Mei 2020, Koordinator Tim Respons Covid-19 Uuniversitas Gadjah Mada Yogyakarta, dr. Riris Andono Ahmad, MPH, Ph.D mengatakan, virus corona seperti infeksi virus lainnya.
Virus ini bersifat self limiting disease yang akan sembuh dengan adanya kekebalan tubuh.
“Akan sembuh dengan munculnya kekebalan dalam tubuh kita,” ujar dia.
“Jadi, bagi yang gejala ringan atau tanpa gejala perlu menjaga stamina tubuhnya dengan asupan gizi yang baik, istirahat yang cukup, dan pemberian multivitamin,” kata Riris Andono, yang biasa disapa Doni.
Meskipun menjadi orang tanpa gejala, OTG wajib melakukan karantina selama 14 hari.
Selain itu, harus menjalani kebiasaan hidup sehat seperti rajin cuci tangan, dan menjaga jarak sosial.
Saat melakukan karantina mandiri juga harus memperhatikan uangan yang dipakai untuk karantina apakah memiliki sirkulasi udara yang baik
OTG perlu melakukan karantina mandiri karena mereka dapat menularkan virus kepada orang lain terutama mereka yang termasuk golongan rentan.
Baca juga: Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Bisakah Sembuh Sendiri?
Orang tanpa gejala haus melakukan isolasi mandiri, sebagai berikut:
Bagi siapa pun yang berstatus OTG maupun PDP dan ODP tak perlu didiskriminasi.
Apa yang harus dilakukan apabila terdapat tetangga atau tinggal serumah dengan orang dengan status OTG?