Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 12/06/2020, 13:01 WIB

KOMPAS.com – Kasus infeksi vrius corona masih terus bertambah. Berbagai perkembangan tentang mereka yang dinyatakan positif Covid-19 juga sangat dinamis.

Salah satu yang kini menjadi perhatian adalah banyaknya orang tanpa gejala atau OTG yang positif Covid-19.

Orang tanpa gejala (OTG) adalah mereka yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona, tetapi tidak menunjukkan gejala seperti demam, batuk, sesak atau pilek.

Apa saja yang perlu kita ketahui soal OTG? Berikut 7 pertanyaan seputar OTG dan jawabannya:

Seberapa umum kasus infeksi virus corona tanpa gejala?

Melansir Science Alert, memiliki infeksi tanpa gejala adalah hal umum pada suatu kasus penyakit infeksi.

Selain virus corona, penyakit infeksi lain juga kerap tidak menunjukkan gejala.

Misalnya, pada tahun 1900-an pernah ada Typhoid Mary sosok , seseorang tanpa gejala yang banyak dituding menyebarkan demam typoid.

Selain itu, dalam kasus flu juga diperkirakan antara 5 persen hingga 25 persen orang tidak mengalami gejala.

Hal ini karena sebagian besar gejala sebenarnya merupakan efek samping dari upaya tubuh dalam melawan infeksi.

Contoh infeksi virus corona tanpa gejala di antaranya terjadi pada 397 orang yang tinggal di suatu tempat penampungan tuna wisma Boston. Mereka dites positif Covid-19, dan di antara mereka tak satu pun yang menunjukkan gejala.

Adapun warga Jepang yang dievakuasi dari Wuhan, 30 persen positif Covid-19, tetapi mereka juga tidak menunjukkan gejala.

Baca juga: Hingga 7 Juni, 31.186 Orang Positif Covid-19 di Indonesia, 80 Persen Tanpa Gejala

Bagaimana seseorang dapat menyebarkan virus corona ketika ia tidak bersin dan batuk?

Saat ini, yang paling disarankan adalah mengenakan masker sebagai upaya mencegah penyebaran virus melalui droplet yang berasal dari bersin atau batuk seseorang.

Akan tetapi, ada dugaan virus juga bisa menyebar melalui pernapasan normal karena ada tetesan kecil dalam pernapasan normal yang dapat menjadi sumber penularan.

Selain itu, virus juga dapat menular melalui permukaan –permukaan yang banyak disentuh orang seperti pegangan pintu. 

Oleh karena itu, bisa saja seseorang yang positif terinfeksi, dropletnya tertinggal di tangan yang kemudian menempel di pegangan pintu.

Jika seseorang terinfeksi tapi tak bergejala, bisakah ia memiliki kekebalan dalam darahnya?

Kebanyakan orang akan mengembangkan antibodi setelah pulih dari infeksi virus corona, termasuk mereka yang tanpa gejala.

Akan tetapi, masih banyak hal yang belum diketahui para peneliti terkait infeksi virus corona termasuk soal antibodi.

Meski demikian, sebuah penelitian di New York memeriksa ada tidaknya antibodi SARS-Cov-2. Hasilnya menunjukkan ada orang telah memiliki antibodi dan diduga sebelumnya telah terinfeksi.

Akan tetapi, orang-orang yang menujukkan kekebalan tersebut ternyata tidak pernah merasakan gejala terinfeksi virus corona.

Baca juga: Pertama Kali, Wuhan Laporkan Tidak Ada Kasus Baru Tanpa Gejala Covid-19

Apakah orang tanpa gejala apakah bisa sembuh sendiri?

bRelawan dan tenaga medis memandu senam untuk pasien orang tanpa gejala (OTG) dan pasien reaktif hasil rapid test Covid-19 di Rumah Singgah Karantina Covid-19, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). Rumah Singgah Karantina Covid-19 ini merawat 33 pasien OTG Covid-19  dan 12 orang reaktif hasil rapid test.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO bRelawan dan tenaga medis memandu senam untuk pasien orang tanpa gejala (OTG) dan pasien reaktif hasil rapid test Covid-19 di Rumah Singgah Karantina Covid-19, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). Rumah Singgah Karantina Covid-19 ini merawat 33 pasien OTG Covid-19 dan 12 orang reaktif hasil rapid test.
Melansir Kompas.com, 1 Mei 2020, Koordinator Tim Respons Covid-19 Uuniversitas Gadjah Mada Yogyakarta, dr. Riris Andono Ahmad, MPH, Ph.D mengatakan, virus corona seperti infeksi virus lainnya.

Virus ini bersifat self limiting disease yang akan sembuh dengan adanya kekebalan tubuh.

“Akan sembuh dengan munculnya kekebalan dalam tubuh kita,” ujar dia.

“Jadi, bagi yang gejala ringan atau tanpa gejala perlu menjaga stamina tubuhnya dengan asupan gizi yang baik, istirahat yang cukup, dan pemberian multivitamin,” kata Riris Andono, yang biasa disapa Doni.

Perlukah OTG melakukan karantina?

Meskipun menjadi orang tanpa gejala, OTG wajib melakukan karantina selama 14 hari.

Selain itu, harus menjalani kebiasaan hidup sehat seperti rajin cuci tangan, dan menjaga jarak sosial.

Saat melakukan karantina mandiri juga harus memperhatikan uangan yang dipakai untuk karantina apakah memiliki sirkulasi udara yang baik

OTG perlu melakukan karantina mandiri karena mereka dapat menularkan virus kepada orang lain terutama mereka yang termasuk golongan rentan.

Baca juga: Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Bisakah Sembuh Sendiri?

Apa saja yang harus dilakukan orang tanpa gejala?

Orang tanpa gejala haus melakukan isolasi mandiri, sebagai berikut:

  1. Tinggal di rumah, jangan bepergian
  2. Tidak menerima tamu
  3. Tetap berjarak ketika berinteraksi dengan anggota keluarga.

Apa yang harus dilakukan ketika keluarga menjadi OTG?

Bagi siapa pun yang berstatus OTG maupun PDP dan ODP tak perlu didiskriminasi.

Apa yang harus dilakukan apabila terdapat tetangga atau tinggal serumah dengan orang dengan status OTG?

Ketika ada OTG yang tengah melakukan isolasi mandiri, sesungguhnya mereka tengah melindungi orang lain agar tidak tertular.

Oleh karena itu, sebagai tetangga atau keluarga sebaiknya membantu kebutuhan mereka ketika melakukan isolasi.

Misalnya, memenuhi kebutuhan sehari-hari karena tidak diperbolehkan keluar rumah, atau kebutuhan lainnya.

Selain itu, memberi dukungan moral agar semangat sembuh. Misalnya, dengan menyapanya melalui aplikasi pesan tertulis atau menghubunginya melalui sambungan telepon.

Baca juga: 7 Klaster Singapura Ini Tunjukkan seperti Apa Penularan Virus Corona Tanpa Gejala

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Serial Infografik Virus Corona: Apa itu OTG?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+