Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Aman Bersepeda di Tengah Pandemi Corona..

Kompas.com - 07/06/2020, 16:10 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat dunia, termasuk Indonesia, kini mulai banyak yang kembali melirik sepeda untuk dijadikan moda transportasi sehari-hari, menggantikan kendaraan umum yang rentan terhadap potensi penularan Covid-19.

Toko-toko sepeda dilaporkan mengalami peningkatan permintaan, bahkan takk jarang pula yang mengaku kehabisan stok dagangan.

Tak hanya toko sepeda, bengkel-bengkel yang bisa memperbaiki sepeda rusak pun kebanjiran pesanan.

 

Masyarakat yang sudah memiliki sepeda namun jarang digunakan banyak yang memilih untuk memperbaikinya di bengkel agar nyaman untuk digunakan kembali.

Baca juga: 32 Dokter Meninggal akibat Covid-19, Mayoritas Bertugas di RS Non-Covid-19

Bersepeda memang bisa menghindarkan seseorang berada dari kerumunan yang biasanya banyak ditemui di kendaraan-kendaraan umum, seperti bus, kereta, dan sebagainya.

Epidemiolog dari Universitas Padjadjaran Bandung, dr Panji Fortuna Hadisoemarto membenarkan jika bersepeda lebih aman di masa pandemi ini dibanding dengan kendaraan umum.

"Iya, saya pikir bersepeda punya risiko penularan Covid-19 lebih rendah daripada naik kendaraan umum," jawabnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/6/2020) siang.

Baca juga: Daftar Kegiatan yang Dapat Dilaksanakan Saat PSBB Transisi Jakarta

Protokol kesehatan

Ilustrasi pesepeda.Pexels Ilustrasi pesepeda.

Meskipun terbilang lebih aman, tetap saja bersepeda bisa mengantarkan seseorang pada infeksi virus apabila yang bersangkutan tidak menjaga diri.

Jadi, saat bersepeda seseorang juga harus tetap menjalankan protokol kesehatan standar Covid-19 agar terhindar dari virus yang keberadaannya tidak terlihat.

"Upaya-upaya pencegahan penularan harus tetap dilakukan, seperti menjaga jarak dengan pesepeda yang lain, khususnya kalau bersepeda dalam kelompok," kata Panji.

Panji juga membenarkan, selain relatif aman karena jauh dari kerumunan orang, bersepeda juga dapat menyehatkan penggunanya.

Bersepeda dapat menggerakkan anggota badan dan ini seperti halnya olahraga. Kegiatan fisik ini dinilai bisa membantu tubuh untuk memiliki daya tahan yang lebih baik.

Sementara sebagaimana diketahui, daya tahan tubuh yang baik adalah kunci utama untuk melawan virus apapun yang masuk ke dalam tubuh, termasuk virus corona.

"Saya rasa bisa dikatakan begitu," ujarnya singkat.

Baca juga: Hadapi New Normal, Masih Perlukah Mengenakan Masker?

Tetap kenakan masker

Ilustrasi olahraga mengenakan maskershutterstock Ilustrasi olahraga mengenakan masker

Hal senada juga disampaikan oleh Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Riris Andono Ahmad.

Riris menyebut bersepeda baik untuk dilakukan di masa pandemi ini selama tetap menaati aturan main era pandemi.

"Prinsipnya social distancing dan menghindari kerumunan," jawab dia saat diubungi terpisah, Minggu (7/6/2020).

Baca juga: Masih Perlukah Masker Saat Memakai Face Shield?

Hal lain yang juga penting dilakukan adalah dengan tetap mengenakan masker selama di luar rumah, menjaga kebersihan tangan, dan tidak menyentuh muka dalam kondisi tangan belum steril.

 

Riris pun memberikan tips aman bersepeda sebagaimana disebutkan oleh gerakan kemanusiaan yang fokus membantu masyarakat yang rentan dan berisiko terkena dampak penyebaran COVID-19 di DIY, Sonjo.

Di antaranya adalah dengan mengutamakan memilih rute dengan suasana alam dan lingkungan yang bersih.

Baca juga: Viral Video Pemotor di Koja Dorong Anak Bersepeda hingga Masuk Selokan

Beberapa tips lebih detail adalah sebagai berikut:

Tips aman bersepeda saat pandemi Covid-19dr. Riris Andono Ahmad/Sonjo Tips aman bersepeda saat pandemi Covid-19

- menggunakan masker bedah, kecuali saat akselerasi/menanjak/atau di alam bebas seperti area persawahan;

- Usia di atas 50 tahun atau memiliki riwayat penyakit jantung, jika merasa sesak napas dan detak jantung mendekati limit, diharuskan mengurangi kecepatan dan membuka masker sejenak;

- Disarankan menggunakan kacamata, namun tidak wajib;

- Bersepeda dalam kelompok maksimal 5 orang saja, beriringan dengan jarak 2-3 meter;

- Saat beristirahat jangan bergerombol dengan kelompok lain, dan tetap jaga jarak satu sama lain;

- Hindari kontak fisik seperti bersalaman;

- Asuplah makanan yang panas, fresh, dan cukup tidak berlebihan;

- Cuci tangan sampai lengan bawah sebelum dan sesudah istirahat makan;

- Setibanya di rumah, mandi dan cuci semua pakaian yang digunakan, dan gantilah dengan pakaian yang bersih sebelum melanjutkan aktivitas lain.

Baca juga: Hari Sepeda Sedunia dan Perubahan Gaya Hidup di Tengah Pandemi...

 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Mitos Seputar Masker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com