Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Aman Bersepeda di Tengah Pandemi Corona..

KOMPAS.com - Masyarakat dunia, termasuk Indonesia, kini mulai banyak yang kembali melirik sepeda untuk dijadikan moda transportasi sehari-hari, menggantikan kendaraan umum yang rentan terhadap potensi penularan Covid-19.

Toko-toko sepeda dilaporkan mengalami peningkatan permintaan, bahkan takk jarang pula yang mengaku kehabisan stok dagangan.

Tak hanya toko sepeda, bengkel-bengkel yang bisa memperbaiki sepeda rusak pun kebanjiran pesanan.

Masyarakat yang sudah memiliki sepeda namun jarang digunakan banyak yang memilih untuk memperbaikinya di bengkel agar nyaman untuk digunakan kembali.

Bersepeda memang bisa menghindarkan seseorang berada dari kerumunan yang biasanya banyak ditemui di kendaraan-kendaraan umum, seperti bus, kereta, dan sebagainya.

Epidemiolog dari Universitas Padjadjaran Bandung, dr Panji Fortuna Hadisoemarto membenarkan jika bersepeda lebih aman di masa pandemi ini dibanding dengan kendaraan umum.

"Iya, saya pikir bersepeda punya risiko penularan Covid-19 lebih rendah daripada naik kendaraan umum," jawabnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/6/2020) siang.

Meskipun terbilang lebih aman, tetap saja bersepeda bisa mengantarkan seseorang pada infeksi virus apabila yang bersangkutan tidak menjaga diri.

Jadi, saat bersepeda seseorang juga harus tetap menjalankan protokol kesehatan standar Covid-19 agar terhindar dari virus yang keberadaannya tidak terlihat.

"Upaya-upaya pencegahan penularan harus tetap dilakukan, seperti menjaga jarak dengan pesepeda yang lain, khususnya kalau bersepeda dalam kelompok," kata Panji.

Panji juga membenarkan, selain relatif aman karena jauh dari kerumunan orang, bersepeda juga dapat menyehatkan penggunanya.

Bersepeda dapat menggerakkan anggota badan dan ini seperti halnya olahraga. Kegiatan fisik ini dinilai bisa membantu tubuh untuk memiliki daya tahan yang lebih baik.

Sementara sebagaimana diketahui, daya tahan tubuh yang baik adalah kunci utama untuk melawan virus apapun yang masuk ke dalam tubuh, termasuk virus corona.

"Saya rasa bisa dikatakan begitu," ujarnya singkat.

Hal senada juga disampaikan oleh Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Riris Andono Ahmad.

Riris menyebut bersepeda baik untuk dilakukan di masa pandemi ini selama tetap menaati aturan main era pandemi.

"Prinsipnya social distancing dan menghindari kerumunan," jawab dia saat diubungi terpisah, Minggu (7/6/2020).

Hal lain yang juga penting dilakukan adalah dengan tetap mengenakan masker selama di luar rumah, menjaga kebersihan tangan, dan tidak menyentuh muka dalam kondisi tangan belum steril.

Riris pun memberikan tips aman bersepeda sebagaimana disebutkan oleh gerakan kemanusiaan yang fokus membantu masyarakat yang rentan dan berisiko terkena dampak penyebaran COVID-19 di DIY, Sonjo.

Di antaranya adalah dengan mengutamakan memilih rute dengan suasana alam dan lingkungan yang bersih.

Beberapa tips lebih detail adalah sebagai berikut:

- menggunakan masker bedah, kecuali saat akselerasi/menanjak/atau di alam bebas seperti area persawahan;

- Usia di atas 50 tahun atau memiliki riwayat penyakit jantung, jika merasa sesak napas dan detak jantung mendekati limit, diharuskan mengurangi kecepatan dan membuka masker sejenak;

- Disarankan menggunakan kacamata, namun tidak wajib;

- Bersepeda dalam kelompok maksimal 5 orang saja, beriringan dengan jarak 2-3 meter;

- Saat beristirahat jangan bergerombol dengan kelompok lain, dan tetap jaga jarak satu sama lain;

- Hindari kontak fisik seperti bersalaman;

- Asuplah makanan yang panas, fresh, dan cukup tidak berlebihan;

- Cuci tangan sampai lengan bawah sebelum dan sesudah istirahat makan;

- Setibanya di rumah, mandi dan cuci semua pakaian yang digunakan, dan gantilah dengan pakaian yang bersih sebelum melanjutkan aktivitas lain.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/07/161000065/tips-aman-bersepeda-di-tengah-pandemi-corona-

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke