KOMPAS.com - Penerapan new normal atau tatanan kehidupan baru yang didengungkan Presiden Joko Widodo menuai pro kontra di tengah masyarakat.
Meski persiapan menuju new normal tersebut baru diterapkan di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota, ada yang menilai pemerintah terlalu memaksakan penerapan new normal.
Terlebih penerapan new normal tersebut dilakukan tidak dalam posisi kurva yang menurun.
Karena itu, penting bagi masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Dalam fase new normal, masyarakat tetap diminta menggunakan masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan memakai sabun, hingga tetap menjaga jarak fisik.
Baca juga: Mengenal Apa Itu New Normal di Tengah Pandemi Corona...
Melansir BBC, Sabtu (6/6/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa mengenakan masker di ruang publik dapat membantu mengentikan penyebaran virus corona.
Masker dapat memberikan penghalang bagi droplet (tetesan) yang berpotensi menularkan virus.
Beberapa negara di dunia juga telah merekomendasikan pemakaian masker di depan umum.
WHO sebelumnya berpendapat tidak ada cukup bukti untuk mengatakan bahwa orang sehat harus mengenakan masker.