Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona di Dunia 7 Juni: 6,9 Juta Infeksi | Kasus Covid-19 India Lampaui Italia

Kompas.com - 07/06/2020, 08:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jumlah kasus virus corona di dunia masih terus mengalami kenaikkan.

Melansir dari Worldometers sampai dengan Minggu (7/6/2020) secara total terkonfirmasi ada sebanyak 6.962.099 kasus infeksi di seluruh dunia.

Sedangkan jumlah kematian karena Covid-19 sebanyak 401.524 kasus dan sembuh sebanyak 3.402.664 orang.

Baca juga: UPDATE 6 Juni: Bertambah 993, Kasus Covid-19 di Indonesia Jadi 30.514

Berikut ini 10 negara dengan kasus terbanyak:

  1. Amerika Serikat 1.987.335 kasus, 112.060 meninggal dunia, dan 746.980 sembuh.
  2. Brazil 671.460 kasus, 35.919 meninggal dunia, dan 302.080 sembuh.
  3. Rusia 458.690 kasus, 5.725 meninggal dunia, dan 221.390 sembuh.
  4. Spanyol 288.390 kasus, 27.135 meninggal dunia.
  5. Inggris 284.870 kasus, 40.465 meninggal dunia.
  6. India 246.620 kasus, 6.946 meninggal dunia, dan 118.700 sembuh.
  7. Italia 234.800 kasus, 33.846 meninggal dunia, dan 165.080 sembuh.
  8. Peru 191.760 kasus, 5.301 meninggal dunia, dan 82.731 sembuh.
  9. Jerman 185.700 kasus, 8.769 meninggal dunia, dan 168.900 sembuh.
  10. Iran 169.430 kasus, 8.209 meninggal dunia, dan 132.040 sembuh.

Berikut ini sejumlah update terkait virus corona di berbagai negara:

1. Belanda

Peternakan bulu Belanda melakukan pemusnahan usai pemerintah mengkhawatirkan adanya penularan hewan yang terinfeksi virus ke manusia.

Otoritas Pangan dan Perdagangan di negara itu menyebut adanya mink yang merupakan hewan mirip musang yang dijadikan penghasil bulu ditemukan terinfeksi di 10 peternakan di Belanda.

"Semua peternakan penangkaran bulu di mana ada infeksi akan dibersihkan, dan peternakan di mana tidak ada infeksi tidak akan ada," kata juru bicara Frederique Hermie dikutip dari Al Jazeera.

Pemerintah telah memerintahkan pemusnahan 10.000 bulu pada Rabu setelah mengatakan peternakan yang terbukti memiliki kasus dapat menjadi reservoir penyakit jangka panjang.

Baca juga: Survei Online CDC: Di AS, Ada yang Salah Menggunakan Disinfektan untuk Cegah Virus Corona

2. Italia

Italia melaporkan 72 kematian baru. Total kematian di negara itu ada sebanyak 33.846.

Tren kematian di negara ini sendiri telah menunjukkan pelambatan sejak bulan Juni.

Perhitungan infeksi aktif juga turun pada hari Sabtu yakni 1.099 kasus baru, sehingga ada 35.877 kasus.

Meski demikian otoritas kesehatan menekankan tingkat penularan penyakit belum berakhir.

3. Kazakhstan

Juru bicara Presiden kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev dirawat di rumah sakit usai dinyatakan positif virus corona.

Di halaman Facebook-nya ia menyampaikan bahwa presiden tak berisiko tertular.

Meski demikian Presiden Tokayev akan dites secara teratur sebagai langkah keamanan tambahan.

"Presiden Tokayev melanjutkan pekerjaannya sesuai jadwal, kesehatannya tidak terancam," kata Uali.

Saat ini negara Asia Tengah ini telah mengonfirmasi adanya 12.511 kasus dan 53 kematian.

Baca juga: Viral, Benarkah Informasi Tes PCR Tak Bisa Deteksi Virus Corona?

4. Afghanistan

Rumah sakit di Afghanistan kehabisan tempat tidur diduga sebagai akibat adanya lonjakan kasus virus corona.

Otoritas Kesehatan Afghanistan melaporkan ada 761 kasus positif baru selama 24 jam terakhir sehingga total infeksi ada sebanyak 19.551.

"Tempat tidur [rumah sakit] kami hampir penuh, kami tidak akan memiliki kapasitas lagi segera," ujar Menteri Kesehatan Ahmad Jawad Osmani.

Sejauh ini ada 327 kematian yang dikonfirmasi di negara ini.

5. India

Jumlah kasus infeksi virus corona di India kini telah melampaui Italia. Kini negara ini menempati posisi ke enam untuk jumlah kasus terbanyak.

Meski demikian, jumlah kasus kematian di negara ini tak sebanyak Italia.

India memiliki 246.622 kasus, sebanyak 6.946 orang meninggal dunia dan 118.695 pasien dinyatakan sembuh.

Sedangkan di Italia tercatat ada 246.622 kasus, 33.846 kematian dan 165.078 sembuh.

Baca juga: [POPULER TREN] Ki Gendeng Pamungkas Meninggal Dunia | Video Viral Anak Ambil Bantal di Atap Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com