Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Misteri tentang Virus Corona yang Belum Diketahui Sampai Saat Ini

Kompas.com - 05/06/2020, 20:40 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Jadi, tidak akan ada yang mengetahui berapa persisnya jumlah virus yang dibutuhkan untuk menginfeksi seseorang, hingga akhirnya penelitian berhasil diselesaikan.

Oleh karena itu, para ilmuwan tidak bisa memastikan apakah menghirup udara yang mengandung virus dari orang yang sakit dapat menginfeksi atau tidak.

Sejauh yang mereka tahu hanyalah semakin intens paparan, semakin besar potensi terinfeksi.

Karena itu sejauh ini satu-satunya hal yang bisa mereka sampaikan kepada publik luas adalah untuk menghindari tempat yang ramai atau penuh dengan kerumunan. Ini untuk mennghindari potensi paparan yang mungkin terjadi.

3. Mengapa sebagian orang menderita lebih parah?

Pada dasarnya, Covid-19 bisa dikatakan sebagai penyakit ringan, kebayakan penderitanya hanya menunjukkan gejala ringan, beberapa yang lain menunjukkan gejala seperti terserang flu selama beberapa minggu.

Tapi pada pasien-pasien tertentu, Covid-19 ini bisa menyebabkan peradangan parah hingga kerusakan paru-paru.

Di sinilah misteri seputar Covid-19 yang belum juga terpecahkan hingga kini.

Ahli menyebut tingkat keparahan sakit yang dialami seorang pasien ditentukan oleh respons kekebalan tubuh pasien itu terhadap infeksi virus.

Jika respons ini bekerja secara berlebihan, maka itulah penyebab terjadinya masalah lebih serius pada paru-paru dan organ tubuh lainnya.

Baca juga: Perlu Berapa Banyak Partikel Virus Corona untuk Seseorang Terinfeksi?

Usia lanjut dimana kekebalan tubuh melemah dan kondisi fisik yang memiliki riwayat penyakit lain, juga menjadi alasan mengapa Covid-19 terjadi lebih parah pada sekelompok pasien jika dibaningkan dengan pasien lainnya.

Sejumlah penelitian difokuskan pada peran reseptor di permukaan sel paru-paru, pembuluh darah, usus, belakang tenggorokan, dan saluran hidung yang disebut sebagai ACE2. Reseptor ini merupakan media masuknya virus ke dalam sel tubuh manusia.

Disebutkan, anak-anak lebih sedikit memiliki ACE2 daripada orang dewasa, sehingga mereka tidak begitu berisiko terinfeksi virus corona.

Meski menjadi media masuk virus ke dalam sel tubuh, reseptor ini memiliki fungsi untuk memodulasi sejumlah kerusakan yang terjadi di pembuluh darah dan paru-paru.

4. Peran anak-anak dalam penyebaran virus

Masih menjadi pertanyaan bayak pihak, sebenarnya apa peranan anak-anak dalam menyebarluaskan virus ini.

Beberapa bulan terakhir, sekolah-sekolah diketahui ditutup. Anak-anak diminta untuk belajar dari rumah, dengan alasan untuk meminimalisir penularan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com