Melansir dari Kompas , Minggu (20/12/1992), Salim dengan Salim Groupnya menerapkan strategi bisnis yang terintegrasi.
Sedikitnya 90 persen pasar domestik mi instan saat itu dikuasai Salim Grup melalui produk Supermi, Sarimi, Super Cup, dan sebagainya.
Bahkan omzet penjualan hampir Rp1 triliun pada tahun 1990.
Baca juga: 10 Mi Instan Terenak pada 2019, Salah Satunya Indomie Goreng
Salim Group merupakan perusahaan yang dinakhodai Anthoni Salim.
Kekayaan Anthoni Salim pun mencapai 5,5 miliar dollar AS atau Rp 82,5 triliun, menjadikannya sebagai orang terkaya keenam di Indonesia versi Forbes 2019.
Perusahaan keluarga ini bergerak di bidang makanan, perbankan, dan telekomunikasi.
Anthoni Salim merupakan CE0 dari Indofood, produsen Indomie yang menjadi pemimpin pasar mi instan di dunia.
Nilai penjualan perusahaan tersebut mencapai 5,1 miliar dollar AS.
Baca juga: Unik, Ada Restoran Indomie yang Sukses di Malaysia dan Singapura
Salim Group juga memiliki sekitar 41 persen saham perusahaan investasi di Hong Kong, First Pacific yang memiliki aset 20,9 miliar dollar AS di enam negara.
Saudara laki-laki Anthoni Salim, Andree Halim merupakan Wakil Presiden dari QAF, perusahaan pembuat roti di Singapura.
Sementara, saudara perempuannya, Mira merupakan pendiri dari distributor produk Indofood di China.
Selama krisis ekonomi tahun 1997 hingga 1998, Salim Group kehilangan Bank Central Asia (BCA) yang dijual ke keluarga Hartono, orang terkaya di Indonesia.
Baca juga: Meski Indomie Jadi Ramen Terenak Dunia, Ini Bahaya Jika Dimakan Tiap Hari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.