Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2020, 20:27 WIB
Nur Rohmi Aida,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) dibutuhkan bagi mereka yang saat ini tengah berada di luar Jabodetabek dan ingin kembali ke DKI Jakarta.

SIKM sendiri adalah surat yang diberikan sebagai dispensasi untuk dapat melakukan kegiatan berpergian keluar dan/atau masuk Provinsi DKI Jakarta selama penetapan bencana non alam
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai bencana nasional.

Meski demikian masih banyak ketidakpahaman masyarakat terkait SIKM.

Salah satu pertanyaan yang sering muncul terkait dengan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) adalah berapa lama masa berlaku SIKM.

Beberaapa warganet menanyakan pertanyaan tersebut di Twitter.

“Kartu SIKM itu ada masa berlakunya ga ya? Misal saya apply sekarang, tapi blm tau dipake kapan,apakah bsa?? Saya blm liat form nya sih,” tanya akun @kh_alim.

https://mobile.twitter.com/kh_alim/status/1265438657000820736

“SIKM itu cm berlaku 7hari kan ya? Iya aamiin, semoga keadaan cpt kembali normal,” tulis aun @dwiyulitaa

Baca juga: Transit Pesawat di Bandara Jakarta Tak Perlu SIKM, Pahami Siapa Saja yang Butuh SIKM

Lantas berapa lama masa berlaku SIKM?

Rinaldi selaku Kepala Seksi Penyuluhan DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta menjelaskan, SIKM terdapat dua jenis yakni:

  • SIKM Perjalanan Sekali Jalan
  • SIKM Perjalanan Berulang

SIKM Perjalanan Sekali Jalan ini hanya untuk sekali jalan, saat mengajukan permohonan surat ini maka pemohon SIKM akan diminta mengisi kapan tanggal ia pergi dan kapan tanggal ia pulang

Adapun SIKM Perjalanan Berulang diperuntukkan bagi mereka yang memiliki aktivitas berulang.

“SIKM Perjalanan Berulang diperuntukkan untuk yang secara rutinitas melakukan perjalanan keluar-masuk Jakarta,” ujar dia.

Baca juga: Membuat SIKM, Perlukah Surat Bebas Covid-19? Ini Penjelasan Pemprov DKI Jakarta

Ia mencontohkan misal warga Karawang bekerja di Jakarta. Setiap hari dia ke kantor, maka saat mengajukan permohonan SIKM online dipilih SIKM Perjalanan Berulang.

Adapun pengajuan kedua SIKM dilakukan sekali semua.

“SIKM Berulang diajukan sekali tapi masa berlakunya selama PSBB. SIKM Perjalanan Sekali Jalan juga diajukan sekali, diisi tanggal keberangkatan dan kepulangannya,” ujar dia.

Lebih lanjut, Rinaldi menyampaikan peraturan terkait SIKM DKI diatur dalam Pergub nomor 47 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Berpergian Keluar Dan/Atau Masuk Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Baca juga: Panduan dan Cara Membuat SIKM DKI Jakarta Secara Online

Pergub tersebut secara garis besar mengatur:

  • Aspek Wilayah : orang Jabodetabek keluar/masuk wilayah DKI, tidak perlu SIKM. Orang luar Jabodetabek keluar/masuk dki, perlu SIKM
  • Aspek penduduk : warga DKI keluar/masuk Jabodetabek, tak perlu SIKM. Warga DKI keluar/masuk daerah Luar Jabodetabek, butuh SIKM

SIKM sendiri berdasarkan pergub tersebut adalah surat yang diberikan sebagai dispensasi untuk dapat melakukan kegiatan berpergian keluar dan/atau masuk Provinsi DKI Jakarta selama penetapan bencana non alam Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai bencana
nasional.

Lebih lanjut Rinaldi mengingatkan agar sebaiknya, masyarakat mematuhi anjuran pemerintah untuk tetap berada di rumah selama masa pandemi.

"(SIKM) itu dispensasi. Jadi intinya semua orang nggak boleh keluar/masuk jakarta. Itu yang suka lupa ya," ingatnya.

Baca juga: Membuat SIKM, Perlukah Surat Bebas Covid-19? Ini Penjelasan Pemprov DKI Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Tren
Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Tren
Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com