Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Editor's Letter untuk Jakarta yang Perlu Segera Kita Menangkan

Kompas.com - 02/06/2020, 08:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Hai, apa kabarmu sepekan lalu? Semoga sehat dan dicukupkan kebutuhan untuk selalu bahagia.

Banyak tanggal merah atau libur nasional sepekan lalu. Dua Senin berturut-turut kita dapati merah di kalender. Senin pertama karena Lebaran kedua. Senin kedua karena Hari Lahir Pancasila.

Benar, sih. Situasi yang tidak pasti karena pandemi Covid-19 membuat kita tidak lagi bisa jelas membedakan tanggal merah atau tidak. Kata libur atau kerja sepertinya juga sudah mulai samar-samar tidak terbedakan.

Sejak anjuran untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah 15 Maret 2020 lalu, batas antara kerja, libur, hari kerja, hari libur, weekday, weekend menjadi kabur.

Buat profesi tertentu seperti wartawan, dokter, tenaga kesehatan dan para pelayan publik lainnya, batas-batas yang kabur itu sudah lumrah sebenarnya. Tetapi tetap saja, kaburnya batas-batas itu makin menjadi dan seperti melebur.

Beberapa teman saya menceritakan, kerja dari rumah terasa lebih lelah. Salah satu penyebabnya karena batas-batas yang kabur itu.

Kamu mengalami tidak? Kalau mengalami, saran saya tetaplah tahu batas dan kemudian membuat batas.

Meskipun bekerja dari rumah, atur waktu kerja dan waktu untuk aktivitas lainnya seperti istirahat dan rekreasi secara seimbang.

Dalam sebuah studi, siklus harian kita terbagi dalam tiga kegiatan utama agar sehat jiwa raga dengan porsi waktu sama delapan jam yaitu bekerja, aktivitas ringan, dan istirahat.

Tiga bulan mencoba beradaptasi dengan situasi yang barubah, pasti banyak hal baru yang kamu coba dan kini sudah menjadi hal yang lumrah. Orang-orang menyebutnya normal baru atau kenormalan baru atau tatanan baru.

Apa pun namanya, kita tengah mempraktikkan hal-hal baik untuk merespons situasi yang terus juga berubah karena ketidakpastian yang tinggi. Hal-hal baik itu salah satunya adalah meeting secara digital lewat bermacam aplikasi dan layanan.

Banyak keperluan untuk digelarnya meeting itu. Tiga anak saya rutin melakukan untuk keperluan belajar dari rumah.

Selain untuk pekerjaan dan mengajar, ibadah juga dijalankan dengan aplikasi dan layanan meeting digital itu. Doa bersama warga sekitar dilakukan di depan layar dari rumah masing-masing.

Pencahayaan berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat bekerja dari rumah.Signify Indonesia Pencahayaan berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat bekerja dari rumah.
Terasa aneh di awal-awal. Perasaan aneh itu lama-lama terkikis karena berulang dilakukan dan ada penerimaan sosial atasnya. Hal yang semula dirasa tidak normal, menggeser normal lama dan kemudian menjadi normal baru.

Mungkin kamu bertanya, sampai kapan situasi seperti ini akan berlangsung?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com