Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Hari Lahir Pancasila

Kompas.com - 01/06/2020, 09:10 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sila pertama adalah nasionalisme, kemudian sila kedua adalah internasionalisme atau perikemanusiaan.

Lalu, pada sila ketiga, Seokarno merumuskan mufakat atau demokrasi. Sila keempat adalah kesejahteraan sosial, dan sila kelima adalah ketuhanan.

Baca juga: Hari Lahir Pancasila, Jokowi Minta Pejabat Layani Masyarakat Tanpa Bedakan SARA

Polemik di era Orde Baru

Momentum Hari Lahir Pancasila diperingati dari tahun ke tahun sebagai bagian dari mengingatkan masyarakat Indonesia akan perumusan awal dari dasar negara.

Namun, muncul polemik pada masa Orde Baru. Ada anggapan, pada era ini ada upaya untuk tidak melekatkan Pancasila dengan Soekarno.

Kala itu, wacana yang berkembang adalah 1 Juni 1945 tak dianggap sebagai hari lahirnya Pancasila, melainkan hari lahirnya "istilah Pancasila".

Menurut Orde Baru, lima sila yang ada dalam Pancasila sebetulnya sudah ada dalam diri bangsa Indonesia.

Hari yang dianggap sebagai hari lahirnya Pancasila adalah 18 Agustus 1945, karena saat itu Pancasila secara resmi menjadi falsafah bangsa dengan disahkannya UUD 1945.

Wacana Orde Baru yang menggabungkan hari lahir dan hari disahkannya Pancasila mendapat tanggapan dari Mohammad Hatta.

Seperti diberitakan Harian Kompas, 1 Juni 1977, menurut Hatta, antara hari lahir Pancasila dengan hari disahkannya harus dipisahkan.

Pendapat tersebut ia kemukakan untuk menanggapi pendapat Brigjen Nugroho Notosusanto, Kepala Pusat Sejarah ABRI, yang menyebut bahwa Pancasila dilahirkan atau disahkan bersamaan dengan UUD yang mengandungnya, yaitu tanggal 18 Agustus 1945.

"Lahirnya Pancasila tanggal 1 Juni 1945 tapi disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan tanggal 18 Agustus 1945. Dalam hal pengesahan ini tidak bertentangan, tapi lahirnya ya lahirnya," kata Hatta dikutip dari Harian Kompas

Pancasila jangan hanya di bibir saja

Hatta menegaskan bahwa hari lahir Pancasila adalah tanggal 1 Juni 1945, yakni ketika Ir. Soekarno menyampaikan pidatonya dalam rapat BPUPKI.

Mengutip pemberitaan Harian Kompas, 2 Juni 1977, Hatta menyampaikan bahwa pada waktu itu banyak yang berpendapat masalah dasar negara itu akan memperlambat waktu saja karena membawa persoalan filosofis.

Namun,  dapat memberi jawaban memuaskan yang berisikan suatu uraian tentang lima sila.

Hal tersebut disampaikan Hatta di Gedung Kebangkitan Nasional dalam peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 1977.

Ia juga mengingatkan, pengamalan Pancasila tidak boleh berhenti pada pengamalan di bibir saja.

Menurut dia, negara Republik Indonesia belum berdasar Pancasila bila pemerintah dan masyarakat belum sanggup mentaati UUD 1945.

"Dan camkanlah pula, bahwa Pancasila adalah kontrak Rakyat Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa. Angkatan muda sekarang tidak boleh melupakan ini dan mengabaikannya," kata Hatta.

Baca juga: Jadwal TVRI, Senin 1 Juni: Ada Film Soekarno Merenungkan Pancasila

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com