Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan Lebaran Khas Timur Tengah: Aseeva, Debyazah hingga Baklava

Kompas.com - 24/05/2020, 08:06 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber Arab News

KOMPAS.com - Setiap negara pasti memiliki sajian khasnya masing-masing sebagai pelengkap berbagai acara, salah satunya acara perayaan hari raya keagamaan, termasuk Idul Fitri atau Lebaran.

Jika di Indonesia makanan Lebaran identik dengan opor ayam, ketupat, dan kue-kue kecil, maka berbeda di negara-negara lainnya.

Misalnya, masyarakat di kawasan Arab dan Timur Tengah, mereka lebih banyak memanfaatkan kurma dan kacang-kacangan sebagai bahan untuk membuat makanan khasnya. 

Dikutip dari Arab News, 15 Juni 2018, berikut ini 5 hidangan yang banyak menghiasi meja makan keluarga Muslim di negara-negara gurun kawasan Arab dan Timur Tengah.

Sevia

Salah satu hidangan khas Idul Fitri yang banyak disajikan di negara-negara Timur Tengah adalah kudapan manis tradisional bernama sevia atau sevaya.

Sevia adalah susu bihun hangat yang dibuat dari mi khusus bernama seviyan yang disangrai bersama kacang almond dan kismis.

Setelah berwarna keemasan, bahan-bahan tersebut dimasukkan dalam susu yang telah direbus, kemudian ditambahkan pistachio dan bumbui dengan kapulaga.

Hasil akhir dari hidangan ini sebenarnya lebih mirip dengan sup berkuah kental yang memiliki rasa manis.

Aseeda

Yang kedua adalah makanan penutup yang memiliki tekstur menyerupai jeli yang lembut. Namanya aseeda.

Adonan makanan ini terbuat dari tepung gandum yang dimasak dan dicampur dengan mentega dan madu. Bisa juga dituangkan sedikit sirup kurma sebagai tambahan pemanis.

Hidangan ini begitu terkenal dan banyak disajikan di Yaman, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Sudan, dan Libya pada saat acara-acara keagamaan, termasuk Idul Fitri.

Meskipun makanan ini tidak begitu padat bahkan cenderung lembek, namun cara makan Aseeda biasanya langsung menggunakan tangan dan tidak menggunakan sendok ataupun garpu.

Laasida

Laasida atau hidangan sejenis puding beras ini kerap dihidangkan saat momen sarapan di hari Idul Fitri pada keluarga Muslim di kawasan Rabbat, Maroko.

Makanan ini terbuat dari couscous dan mentega yang dimasak bersama air dan diberi sedikit garam untuk menambah cita rasa.

Setelah matang dan memiliki konsistensi yang cukup lengket, kemudian siap disajikan di dalam sebuah mangkuk bersama dengan madu dan mentega.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com