KOMPAS.com - Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini akan dirayakan secara berbeda oleh umat Muslim di Indonesia dan dunia.
Situasi pandemi virus corona membuat pergerakan masyarakat dibatasi.
Shalat Idul Fitri disarankan di rumah, demikian pula silaturahim Lebaran yang dianjurkan dilakukan secara virtual.
Ada kekhawatiran, jika Lebaran berjalan seperti tradisi selama ini, saling berkunjung dan berkumpul keluarga besar, akan berpotensi penyebaran virus corona.
Di media sosial Twitter, sejumlah warganet mengungkapkan kekhawatiran soal ini.
Gue curiga tar lebaran kasus ngelonjak, karna pada kekeuh silaturahmi anggep remeh ceu corona, berjabat tangan.the hell, lo butuh berapa korban lagi
— bubu (@dedeeshka) May 18, 2020
Dan bahayanya kalo gak di karantina wilayah dari sekarang sampe lebaran, orang2 bisa pada silaturahmi kesana kemari. Gak tau, yakin aja hal itu bakal terjadi. Kek udah tau sama pola pikir 'warga kami'. Pada gak takut corona, takut lebaran gak pake baju baru dan gak pny banyak kue
— Pacarnya Divin (@ayudityawc_) May 17, 2020
Mereka berharap ada ketegasan dari pemerintah serta kesadaran dari masyarakat agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran.
Baca juga: Imbauan Menag: Dari Shalat Id di Rumah hingga Silaturahim lewat Medsos
Dengan kondisi kuatnya tradisi masyarakat Indonesia, mungkinkah Lebaran kali ini meminimalkan atau bahkan tak menerima tamu di rumah?
Apalagi masyarakat Indonesia, khususnya Jawa, memiliki rasa pakewuh atau sungkan yang tinggi.
Dalam situasi Lebaran di tengah pandemi virus corona saat ini, Drajat berpandangan, peran pemerintah sangat dibutuhkan.
Menurut dia, pemerintah bisa menggandeng ulama, tokoh masyarakat serta aparatur RT dan RW untuk mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan.
"Prinsipnya bukan pada bersalaman atau berpelukan, tetapi yang utama adalah rasa penghormatan dan saling memaafkan," kata Drajat.
Drajat mengatakan, akan sulit untuk melarang masyarakat melakukan silaturahim saat Lebaran.
Yang bisa dilakukan adalah memberikan imbauan untuk tetap melakukan langkah pencegahan penularan seperti menjaga jarak aman, serta sebisa mungkin menghindari sentuhan tangan.
Selain itu, masyarakat juga harus selalu diingatkan untuk mengenakan masker serta mencuci tangan sebelum dan setelah bertamu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.