Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New Normal Bukan Berarti Menantang Virus, tetapi Patuh Protokol Kesehatan

Kompas.com - 19/05/2020, 09:23 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Istilah the new normal kini tengah menjadi perbincangan setelah pemerintah menyatakan akan ada kebiasaan-kebiasaan normal baru saat pandemi virus corona.

New normal harus disiapkan semua pihak untuk kembali mulai beraktivitas.

Namun, rencana pemberlakuan konsep baru ini disebut bukan berarti pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Masyarakat harus tetap harus mematuhi protokol kesehatan yang diatur dalam menjalani the new normal nantinya.

Banyak yang belum memahami tentang konsep new normal yang digaungkan oleh pemerintah.

Ada yang menyampaikan keresahannya terkait new normal di tengah masih terjadinya penyebaran virus corona.Tidak jarang pula yang menyampaikan keresahan terkait implementasi new normal.

"New normal? Herd immunity?" tanya akun @nipvam_7400

"Sebagian besar masyarakat bisa "tetap di rumah" smp Idul Fitri 2020, tp entah apa masih bisa membuat orang "tetap di rumah" stlh lebaran. Kita berharap protokol "new normal" yg diinisiasi pemerintah benar2 tersosialisasi & terbiasakan dgn baik sblm orang "keluar dari rumah"  tulis akun @aryanto_n. 

Baca juga: Hal-hal yang Harus Kita Pahami soal New Normal...

Akun-akun lain juga turut berkomentar soal ini.

New normal, patuhi protokol kesehatan

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Kamis (9/4/2020).DOKUMENTASI BNPB Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Kamis (9/4/2020).
Merespons hal tersebut, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, keresahan yang timbul karena masyarakat belum memahami dengan baik tentang apa yang dimaksud dengan new normal.

"Yang dimaksud dengan new normal itu bukan menantang virus, tetapi masyarakat harus terbiasa menjalankan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, seperti memakai masker, tidak berdesak-desakan, menjaga jarak, dan sebagainya," jelas Yuri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/5/2020) pagi.

Sebelumnya, Yuri juga mengungkapkan bahwa meski menggaungkan new normal, Presiden Joko Widodo hingga saat ini tidak menginstruksikan untuk melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca juga: [POPULER TREN] Kabar Baik Penanganan Covid-19 di Indonesia | Panduan New Normal

Untuk dapat mengimplementasikan new normal dengan benar, masyarakat harus memahami dan menjalankan protokol-protokol kesehatan yang telah ditetapkan tersebut.

"Kita harus terbiasa dan penerapan new normal ini kan maksudnya adalah hidup berdampingan bersama corona, tentu dengan menjalankan protokol kesehatan agar tetap meminimalkan risiko," ujar Yuri.

Sementara itu, terkait perkembangan obat untuk pasien Covid-19, Yuri menyebutkan, hingga kini belum ada.

"Untuk obat, sampai saat ini belum ada. Negara-negara lain di dunia pun sama, hingga kini belum ada obat untuk pasien Covid-19," kata dia.

"Yang terpenting, perhatikan protokol kesehatan, patuhi, dan laksanakan. Itu yang dimaksud dengan new normal," ujar Yuri.

Aktivitas jual beli di Pasar Pagi Bauntung Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu (10/5/2020). Pemerintah Kota Banjarbaru menata para pedagang pasar pagi tersebut dengan menerapkan physical distancing atau jaga jarak antar pedagang untuk mencegah dan menekan angka penyebaran Covid-19.ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S Aktivitas jual beli di Pasar Pagi Bauntung Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu (10/5/2020). Pemerintah Kota Banjarbaru menata para pedagang pasar pagi tersebut dengan menerapkan physical distancing atau jaga jarak antar pedagang untuk mencegah dan menekan angka penyebaran Covid-19.

Protokol kesehatan 

Adapun protokol kesehatan Covid-19 yang harus ditaati masyarakat sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan dan Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 adalah sebagai berikut:

  • Jaga kebersihan tangan
    Bersihkan tangan dengan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer apabila permukaan tangan terlihat kotor.
    Namun, apabila tangan kotor, bersihkan menggunakan sabun dan air mengalir.
  • Jangan menyentuh wajah
    Hindari menyentuk area wajah, khususnya mata, hidung, dan mulut. Sebab, pada tangan, bisa jadi terdapat virus yang menempel dari aktivitas yang kita lakukan.
  • Terapkan etika batuk dan bersin
    Terlepas dari apakah kita memiliki virus corona atau tidak, terapkan etika batuk dan bersin. Caranya, tutup mulut dan hidung menggunakan lengan atau bagian dalam. Selain itu, dapat juga menggunakan kain tisu yang setelahnya harus langsung dibuang.
  • Memakai masker
    Bagi yang memiliki gejala pernapasan, kenakan masker medis kemanapun saat keluar rumah. Sedangkan bagi yang tidak memiliki gejala apapun, cukup gunakan masker non-medis.
  • Jaga jarak
    Untuk menghindari paparan virus, kita harus senantiasa menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter
  • Isolasi mandiri
    Jika merasa tidak sehat, diminta secara sadar untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
  • Jaga kesehatan
    Pastikan kesehatan fisik tetap terjaga dengan berjemur, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan melakukan olahraga ringan. Selain itu, istirahat yang cukup juga dibutuhkan.

Baca juga: Penerapan New Normal, Masyarakat Dituntut untuk Bisa Beradaptasi

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Gejala Ringan Terinfeksi Virus Corona yang Harus Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com