Gesits juga memiliki keunggulan lain. Motor itu dapat terkoneksi dengan Android.
Segala informasi mengenai mesin, seperti kecepatan dan daya baterai, dapat ditampilkan di layar telepon pintar yang tersambung ke sepeda motor melalui bluetooth.
Gesits sukses dalam uji jalan etape pertama pada November 2016.
Dikutip dari Harian Kompas, Sabtu (12/11/2016), etape pertama itu dengan rute Jakarta-Surabaya ditempuh dalam 3 hari.
Total jarak tempuh uji kendaraan itu sejauh 1.400 kilometer. Ketua Tim Peneliti Sepeda Motor Listrik ITS Nur Yuniarto menjelaskan ketiga motor yang digunakan untuk uji tempuh dalam kondisi bagus.
”Komponen listrik dan baterai merupakan yang utama dan tidak ada masalah sejauh ini. Bahkan, saat melaju dalam kondisi hujan, sepeda motor tetap aman dikendarai,” kata dia.
Motor listrik buatan Indonesia ini baru diproduksi massal sekitar tahun 2019 lalu.
Baca juga: Bamsoet Usul Pembeli Gesits Rp 2,55 Miliar Bisa Test Ride di Istana
Penemu motor listrik Gesits adalah dosen Jurusan Teknik Mesin ITS Muhammad Nur Yuniarto (44) dan timnya.
Selama 2013-2019, Nur dan timnya di Pusat Unggulan Iptek-Sistem Kontrol Otomotif ITS telah menciptakan 10 mobil listrik dan satu sepeda motor listrik. Gesits adalah salah satunya.
”Saya ingin membuktikan bahwa peneliti Indonesia mampu mengembangkan teknologi dalam bidang transportasi, terutama membuat kendaraan listrik,” kata Nur seperti diberitakan Harian Kompas, 19 Februari 2020.
Nur Yuniarto memang pencinta otomotif. Pada usia 22 tahun, pria kelahiran Purworejo, 30 Juni 1975 itu berhasil memodifikasi mobil pertama miliknya, Holden Torana berkapasitas 2.800 cc.
Ia memodifikasinya menjadi 3.300 cc agar bisa melaju lebih kencang.
Setelah lulus dari Jurusan Teknik Mesin ITS, ia memilih mengabdi sebagai dosen di almamaternya. Terakhir, dia menempuh pendidikan S-3 di University of Manchester, Inggris.
Suatu ketika, ia mendapat kesempatan menjadi dosen pembimbing sejumlah mahasiswa ITS yang akan mengikuti kompetisi mobil hemat energi, Shell Eco-marathon 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Tim ini menjadi juara di kategori Urban Concept Combustion dan merebut Urban Gasoline Fuel Award.