Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Sebut Covid-19 Berpotensi Jadi Penyakit Endemik, Mengapa?

Kompas.com - 17/05/2020, 16:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit Covid-19 yang saat ini menjadi pandemi global dikatakan memiliki potensi untuk menjadi sebuah penyakit endemik.

Hal itu dikatakan oleh dokter sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman dalam beberapa kesempatan.

Endemik yang dimaksudkan di sini, bukan penyakit yang keberadaannya mengacu pada wilayah tertentu, namun sebuah penyakit dikatakan sebagai endemik, ketika keberadaannya akan selalu ada di tengah masyarakat hingga akhirnya dianggap sebagaimana penyakit lainnya.

Ketika ditanya lebih lanjut, Dicky yang tengah menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Griffith University Australia ini menjelaskan mengapa Covid-19 bisa menjadi penyakit endemik.

Baca juga: Tagar Adaptasi dengan Corona Viral, Ahli Epidemiologi: Corona Berpotensi Endemik

1. Berkaca pada virus corona lain

Latar belakang yang dikemukakan Dicky berkaca pada jenis-jenis virus corona yang lain, selain SARS-CoV-2, yang juga menjadi endemik.

"Secara fakta saja, sebetulnya saat ini sudah ada 4 coronavirus yang menjadi endemik di manusia, yaitu 229E, NL63, OC43 dan HKU1," ujar Dicky, dihubungi Minggu (17/5/2020) siang.

Keempat jenis virus corona ini menyebabkan demam biasa, dan batuk pilek pada manusia mulai dari tingkat keparahan ringan hingga sedang atau moderat.

Oleh karena itu, Covid-19 yang disebabkan oleh virus yang masih merupakan keluarga virus corona tetap memiliki kemungkinan yang sama untuk menjadi endemik.

"Terkait Covid-19 yang virusnya juga merupakan anggota keluarga coronavirus, tentu saja punya potensi seperti ke-4 coronavirus tersebut," ungkap Dicky.

Baca juga: Kampus di Amerika Gelar Perayaan Kelulusan Unik saat Pandemi Corona

2. Alasan-alasan mengapa bisa menjadi endemik

Ada pula sejumlah alasan atau faktor yang disampaikan terkait pedapatnya soal Covid-19 yang bisa menjadi penyakit endemik.

Misalnya dengan melihat persebarannya yang terjadi dengan sangat mudah dari manusia ke manusia.

Selanjutnya, virus yang sudah menyerang 4,7 juta penduduk dunia itu hingga saat ini belum memiliki vaksin yang paten, diakui, dan diedarkan secara bebas.

Sekanjutnya, alasan ketiga adalah belum diketahui dengan jelas, berapa lama seseorang yang terserang Covid-19 akan pulih dan apakah mereka akan memiliki kekebalan untuk virus serupa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com