Tiba-tiba dari arah belakang mahasiswa (yang masih berada di depan kantor Wali Kota) terdengar letusan senjata para petugas.
Baca juga: Mengenang Yun Hap, Mahasiswa UI Korban Tragedi Semanggi II
Mahasiswa yang bingung atas keadaan tersebut lari tunggang langgang ke dalam kampus. Bahkan ada yang berusaha melompat pagar jalan tol.
Beberapa mahasiswa yang tidak sempat lari dipukuli petugas. Bahkan salah seorang kameraman TV Yasushi Takahashi mengalami luka memar terkena pukulan petugas.
Mahasiswa yang marah atas peristiwa tersebut, dari dalam kampus kemudian melempari para petugas.
Pelemparan ini kemudian dibalas oleh aparat keamanan dengan melepaskan gas air mata dan menembaki para mahasiswa yang telah berada di dalam kampus.
Di dalam kampus suasana menjadi mencekam, karena terjadi keributan mahasiswa yang berupaya lari menyelamatkan diri di dalam gedung.
Sebagian lain berupaya menolong teman-temannya yang mengalami luka-luka terkena tembakan dan lemparan batu dari petugas. Tangis pilu dan teriakan kemarahan mahasiswa terdengar di mana-mana.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 24 September 1999, Tragedi Semanggi II
Harian Kompas mencatat beberapa mahasiswa yang mengalami luka-luka karena terkena tembakan, yaitu:
Dokumentasi Kontras menulis, korban luka mencapai 681 orang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Tragedi Trisakti menjadi simbol dan penanda perlawanan mahasiswa terhadap pemerintahan Orde Baru.
Setelah tragedi itu, perlawanan mahasiswa dalam menuntut reformasi semakin besar, hingga akhirnya memaksa Presiden Soeharto untuk mundur pada 21 Mei 1998.
Baca juga: Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia, 32 Tahun Dilarang oleh Soeharto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.