Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang Gagal Terima Subsidi Listrik 900 VA dan 1.300 VA, Apa Masalahnya?

Kompas.com - 07/05/2020, 08:02 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelanggan listrik 900 VA dan 1.300 VA dapat menikmati subsidi bagi keluarga prasejahtera selama pandemi Covid-19 ini.

Adapun bantuan tersebut diberikan oleh Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) yang membuat program Light Up Indonesia.

Dengan bantuan maksimal senilai Rp 100.000, diharapkan dapat membantu 20.000 warga setiap bulannya.

Program ini berlangsung dari April hingga Juni 2020 dan pendaftaran akan dibuka setiap tanggal 1-7 pada bulan berjalan.

Baca juga: Soal Subsidi Listrik untuk 900 VA dan 1.300 VA, Bagaimana Seleksi dan Kuotanya?

Banyak yang gagal

Founder & CEO YCAB Veronica Colondam mengatakan, masih banyak yang gagal untuk mendapatkan bantuan ini dikarenakan beberapa hal.

"Ada yang nakal, ya kalau yang nakal mereka tidak pantas menerima, jadi untungnya kita minta si calon penerima ini harus memotret meterannya, nah disitu kan kelihatan voltase dan VA-nya berapa," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (6/5/2020).

Di antara mereka yang gagal, masalah terbanyak yang didapati yakni karena salah memasukkan format ID Pelanggan yang terdapat di meteran.

ID Pelanggan yang seharusnya dimasukkan ketika mengisi data di laman Light Up Indonesia berjumlah 11 hingga 12 digit.

"Ada yang memasukkan lebih dari 12 digit. Itu jadi masalahnya," jelas Veronica.

Baca juga: Masyarakat Keluhkan Tarif Listrik Naik, Ombudsman: Ada Tanda Tanya Besar

Pendaftaran subsidi listrik
Diskon listrik PLN YCABscreenshoot Diskon listrik PLN YCAB

Menurut Veronica, bukan hanya masalah teknis seperti pengisian data saja yang membuat gagalnya kebanyakan calon penerima bantuan.

Banyak pula yang telah memasukkan ID Pelanggan secara benar, namun ketika diverifikasi oleh PLN harus didrop karena terjadi kesalahan.

"Tetapi, ada yang memasukkan pas 12 digit, tapi pas verifikasi di PLN nya digugurin lagi karena menurut PLN ada typo atau salah ID pelanggan," ujarnya.

Vaeronica menjelaskan, sekitar 80 persen calon penerima manfaat pada bulan lalu harus gugur lantaran salah menginputkan ID Pelanggan.

Oleh sebab itu, Veronica berpesan agar masyarakat yang ingin mendaftar harus teliti saat memasukkan ID Pelanggan.

"Jadi memang ketepatan dari informasi yang diberikan oleh mereka yang mendaftar itu sangat penting," papar dia.

Bagi yang berminat mendaftar bisa mengunjungi laman lightup.id.

Baca juga: Warganet Keluhkan Tarif 900 VA Naik, Ini Penjelasan PLN

Verifikasi data yang dilakukan

Screenshot laman Light Up Indonesia (2/5/2020)Laman Light Up Indonesia Screenshot laman Light Up Indonesia (2/5/2020)

Terdapat beberapa data yang pihaknya gunakan dalam menyeleksi calon penerima bantuan ini.

Selain itu, pihaknya juga telah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat dalam mengakses donasi ini.

Berikut verifikasi yang digunakan:

  • Foto KTP
  • Foto Selfie dengan KTP
  • Foto KK
  • Foto slip gaji atau keterangan penghasilan (opsional)
  • Foto rumah tampak depan
  • Foto rumah tampak dalam
  • Foto meteran listrik
  • Foto tagihan listrik bulan lalu (pascabayar) dan struk pembelian token (prabayar)

Berdasarkan datam hingga Selasa (5/5/2020) pukul 13.00 WIB saat ditutupnya pendaftaran, sebanyak 41.000 lebih data akan diserahkan ke PLN untuk diverifikasi.

"Semoga lebih jelas. Kami sudah berkomunikasi dengan PLN, Senin besok akan didrop yang tidak sesuai. Baru kita dapat angka pastinya," imbuh dia.

Baca juga: Berikut Analisis YLKI soal Membengkaknya Tarif Listrik yang Dikeluhkan Masyarakat

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Gunakan Layanan PLN Baca Meter Mandiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com