KOMPAS.com - Belum ditemukannya vaksin untuk Covid-19 di tengah angka infeksi yang terus meningkat membuat sejumlah pihak nekat untuk mencoba obat-obatan atau ramuan yang mereka yakini bisa mengatasi virus ini.
Dikutip dari BBC, Selasa (5/5/2020), orang-orang Afrika berharap bisa mendapat akses obat-obatan, tidak peduli sekalipun berasal dari obat herbal atau tradisional.
Baca juga: Kadinkes Kalbar Minta Masyarakat Jangan Asal Klaim Temukan Obat Covid-19
Obat bernama Tonik
Pernyataan itu dikatakan oleh Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina pekan lalu.
Melalui pertemuan online, dia berbicara pada para pemimpin negara Afrika tentang obat herbal untuk menyembuhkan para pasien Covid-19, bernama Tonik.
Sementara negara-negara Uni Afrika menyebut ingin melihat data ilmiah tentang keamanan dan kemanjuran dari produk obat yang disebutkan.
Salah satu asisten presiden menyebut obat tersebut baru diuji pada kurang dari 20 orang saja selama 3 minggu.
Proses pengujian yang masih minim itu tentu tidak sesuai dengan pedoman uji klinis yang dimiliki WHO.
Sebagai pembelaan, uji coba pada kelompok kecil sampel ini disebut bisa menjadi proses yang panjang, karena proses pengujiannya terbagi dalam 4 fase yang tiap fasenya akan terus meningkat hingga digunakan pada populasi di seluruh negara.
Baca juga: Anak-anak Dinilai Paling Mudah Beradaptasi Setelah Pandemi, Ini Alasannya...
Obat Dipesan Guinea Bissau dan Liberia
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.