Ketatnya protokoler dan kurangnya pemahaman menjadi pilihan pasien Covid-19 untuk kabur.
Sebab, rumah sakit dianggap sama seperti penjara, padahal dirinya tidak melakukan sebuah kesalahan.
Atas kejadian tersebut, Listyo merangkum ada tiga hal yang memicu pasien Covid-19, antara lain:
1. Tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya terkena Covid-19, berita tentang Covid yang terus-menerus diterima bahwa Covid-19 belum ada obat atau vaksinya, sehingga membuat takut akan kematian atau cacat paru-paru seumur hidup.
2. Fokus media terhadap penderita Covid-19 membuat diri tidak nyaman dan takut keluarga juga menjadi sumber pemberitaan, muncul rasa bersalah malu dan marah tidak terima kalau diberitakan terkena Covid-19.
3. Stigma negatif masyarakat yang selama ini menjauhi atau mengucilkan penderita Covid-19 dan keluarganya karena dianggap sumber penyakit atau malapetaka.
"Dengan demikian kabur dari RS sebagai bentuk penolakan diagnosis Covid, mengalami Covid sudah pasti dianggap akhir hidup dan kebahagiaan, sehingga menggunakan cara yang kurang tepat dilakukan," imbuh dia.
Baca juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?