KOMPAS.com - Alan David Mundy adalah seorang nelayan dari Jersey, Kepulauan Channel, Inggris yang biasa menjual lobster hasil tangkapannya ke seluruh dunia.
Namun pandemi virus corona telah menyulitkan Alan dan rekan-rekannya sesama nelayan untuk menjual hasil laut yang telah mereka tangkap.
Melansir BBC (1/5/2020) Dalam kondisi normal, hasil tangkapan mereka bisa diekspor ke Spanyol, Perancis, Italia dan China. Kini, penjualan mereka menurun karena mereka hanya bisa menjual langsung kepada konsumen.
Baca juga: Puluhan Nelayan Diminta Jalani Karantina di Tengah Laut Sebelum Berlabuh
Promosi di facebook
Tetapi situasi sulit itu justru membuat Alan dan rekan-rekan nelayannya menemukan cara untuk membawa pelanggan kepada mereka.
Memanfaatkan media sosial Facebook, mereka bergabung dengan sebuah grup jual-beli hasil laut bernama Jersey Alternative Fish Market. Grup ini didirikan oleh Jez Strickland, yang tergerak untuk membantu para nelayan.
Jez menambahkan Alan dan rekan-rekannya ke daftar pemasok, dan mereka akan membuat daftar tangkapan yang mereka jual setiap hari.
Pembeli bisa memesan apa yang mereka inginkan lewat Facebook dan datang ke tempat penimbangan untuk mengambil hasil tangkapan yang telah mereka beli.
Meskipun keuntungan yang didapat tidak sebesar ketika mereka masih bisa mengekspor hasil laut, tetapi Alan menyebut bahwa setidaknya dengan cara ini mereka bisa bertahan.
"Saya pikir dukungan masyarakat di pulau ini sangat membantu. Kami membutuhkan beberapa sumber pendapatan. Saya hanya seorang kru nelayan, tetapi ini membantu membayar upah orang-orang. Kami tidak dapat mengekspor, seperti biasanya, tetapi sekarang kami dapat menjualnya secara lokal," kata Alan.
Baca juga: Ritual Sigofi Ngolo, Tradisi Membersihkan Laut di Teluk Jailolo
Nelayan Inggris hadapi krisis
Pandemi virus corona telah menghantam nelayan Inggris dengan kejutan yang sangat parah karena permintaan dari pasar ekspor dan perdagangan restoran domestik telah menurun drastis.
Melansir The Guardian (18/3/2020) Inggris mengekspor sekitar 70 persen hasil lautnya ke negara Eropa dan Asia.
Para pemilik bisnis penangkapan ikan mengatakan tangkapan hasil laut yang biasanya berharga mahal seperti lobster sekarang mungkin berakhir di penjual ikan dengan harga murah.
"Ini mungkin krisis sementara, tetapi ini adalah goncangan yang sangat parah. Nelayan sangat tergantung pada hasil penjualan, dan ini adalah pertama kalinya terjadi penurunan permintaan yang sangat drastis," kata Barrie Deas, kepala eksekutif Federasi Nasional Organisasi Nelayan.