Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Menurun, Nelayan Inggris Jual Hasil Tangkapan Lewat Facebook

Kompas.com - 01/05/2020, 20:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alan David Mundy adalah seorang nelayan dari Jersey, Kepulauan Channel, Inggris yang biasa menjual lobster hasil tangkapannya ke seluruh dunia.

Namun pandemi virus corona telah menyulitkan Alan dan rekan-rekannya sesama nelayan untuk menjual hasil laut yang telah mereka tangkap.

Melansir BBC (1/5/2020) Dalam kondisi normal, hasil tangkapan mereka bisa diekspor ke Spanyol, Perancis, Italia dan China. Kini, penjualan mereka menurun karena mereka hanya bisa menjual langsung kepada konsumen.

Baca juga: Puluhan Nelayan Diminta Jalani Karantina di Tengah Laut Sebelum Berlabuh

Promosi di facebook

Tetapi situasi sulit itu justru membuat Alan dan rekan-rekan nelayannya menemukan cara untuk membawa pelanggan kepada mereka.

Memanfaatkan media sosial Facebook, mereka bergabung dengan sebuah grup jual-beli hasil laut bernama Jersey Alternative Fish Market. Grup ini didirikan oleh Jez Strickland, yang tergerak untuk membantu para nelayan.

Jez menambahkan Alan dan rekan-rekannya ke daftar pemasok, dan mereka akan membuat daftar tangkapan yang mereka jual setiap hari.

Pembeli bisa memesan apa yang mereka inginkan lewat Facebook dan datang ke tempat penimbangan untuk mengambil hasil tangkapan yang telah mereka beli.

Meskipun keuntungan yang didapat tidak sebesar ketika mereka masih bisa mengekspor hasil laut, tetapi Alan menyebut bahwa setidaknya dengan cara ini mereka bisa bertahan.

"Saya pikir dukungan masyarakat di pulau ini sangat membantu. Kami membutuhkan beberapa sumber pendapatan. Saya hanya seorang kru nelayan, tetapi ini membantu membayar upah orang-orang. Kami tidak dapat mengekspor, seperti biasanya, tetapi sekarang kami dapat menjualnya secara lokal," kata Alan.

Baca juga: Ritual Sigofi Ngolo, Tradisi Membersihkan Laut di Teluk Jailolo

Nelayan Inggris hadapi krisis

Pandemi virus corona telah menghantam nelayan Inggris dengan kejutan yang sangat parah karena permintaan dari pasar ekspor dan perdagangan restoran domestik telah menurun drastis.

Melansir The Guardian (18/3/2020) Inggris mengekspor sekitar 70 persen hasil lautnya ke negara Eropa dan Asia.

Para pemilik bisnis penangkapan ikan mengatakan tangkapan hasil laut yang biasanya berharga mahal seperti lobster sekarang mungkin berakhir di penjual ikan dengan harga murah.

"Ini mungkin krisis sementara, tetapi ini adalah goncangan yang sangat parah. Nelayan sangat tergantung pada hasil penjualan, dan ini adalah pertama kalinya terjadi penurunan permintaan yang sangat drastis," kata Barrie Deas, kepala eksekutif Federasi Nasional Organisasi Nelayan.

Nelayan menjual hasil tangkapannya di facebookscreenshoot Nelayan menjual hasil tangkapannya di facebook

Jamie McMillan, direktur pelaksana Loch Fyne Langoustines and Loch Fyne Seafarms, yang memproses dan mengekspor kerang, lobster, dan kepiting, mengeluhkan turunnya permintaan pasar ekspor.

"Spanyol telah ditutup dan Perancis akan menutup pasarnya. Jika ini berlanjut, kami mungkin harus memberitahu nelayan kami untuk berhenti melaut. Mereka tidak dibayar jika mereka tidak mendapat hasil laut dan mereka memiliki keluarga untuk diberi makan," kata McMillan.

Baca juga: Kisah Saudara Kembar Asal Inggris yang Meninggal Akibat Covid-19

Bantu populasi ikan pulih

Bryce Beukers-Stewart, seorang ahli perikanan di University of York menyebut bahwa selera makanan laut masyarakat Inggris cukup konservatif. Dia menyebut bahwa masyarakat hanya mengonsumsi lima produk utama, yaitu ikan cod, haddock, salmon, udang dan tuna.

“Ada hasil tangkapan lain, seperti cumi-cumi, whelks, monkfish dan megrim sole, semua makanan laut yang sangat baik, yang mungkin saja dimakan oleh orang-orang ketika sedang berlibur di Spanyol atau Portugal, tetapi mereka sepertinya tidak ingin memakannya di Inggris, kata Beukers-Stewart.

Dia menyebut bahwa dengan adanya penurunan permintaan dari pasar luar negeri, orang-orang mungkin akan beralih mengonsumsi hasil tangkapan laut lainnya dan tidak terpaku pada apa yang biasa mereka makan.

Selain itu, dirinya menyebut bahwa berkurangnya tangkapan ikan dapat membantu populasi ikan untuk pulih kembali.

"Dalam skenario ekstrim penurunan dramatis dalam aktivitas penangkapan ikan akan berakibat pada pemulihan populasi ikan di lautan," katanya.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Selama April dan Prediksi Bulan Mei

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com