Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remdesivir, Obat untuk Corona yang Diapresiasi BPOM AS dan Jepang

Kompas.com - 30/04/2020, 18:35 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ahli menguji berbagai obat untuk menemukan obat yang tepat untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

Salah satunya yang sudah mulai terlihat hasilnya adalah obat remdesivir.

Seperti dilansir Kyodo News, Senin (27/4/2020), Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan Jepang akan segera menyetujui obat anti-virus remdesivir untuk pengobatan pasien coronavirus.

Baca juga: Kenali Masa Inkubasi Virus Corona di Dalam Tubuh, Berapa Lama?

Secara terpisah seorang pejabat pemerintah mengatakan obat itu akan disetujui pada awal Mei untuk mengobati pasien Covid-19.

Di Jepang, selain Remdesivir juga ada obat anti-influenza Avigan yang akan melalui tes klinis hingga Juli.

Remdesivir sebelumnya dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi AS Gilead Sciences Inc. sebagai kemungkinan pengobatan untuk Ebola.

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

 Hasil uji coba

Ilustrasi obat, obat-obatanShutterstock Ilustrasi obat, obat-obatan

Dilansir CNBC, Rabu (29/4/2020), Gilead Sciences mengatakan hasil uji coba obat remdesivir untuk mengobati pasien Covid-19 menunjukkan keberhasilan.

Setidaknya 50 persen pasien yang diobati dengan dosis 5 hari membaik dan lebih dari setengahnya bisa keluar dari rumah sakit dalam waktu 2 minggu.

Penasehat kesehatan Gedung Putih, Dr. Anthony Fauci pada Rabu (29/4/2020), mengatakan uji coba obat remdesivir oleh National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) menunjukkan “kabar baik”. Uji coba itu melibatkan sekitar 800 pasien.

Dia juga mengatakan obat itu akan menjadi standar perawatan baru untuk pasien Covid-19.

Sementara itu The US Food and Drug Administration atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) AS tengah berdiskusi dengan Gilead untuk membuat remdesivir secepat mungkin dan sesuai keperluan.

Uji coba klinis Gilead yang lebih kecil melibatkan 397 pasien dengan kasus Covid-19 parah.

Baca juga: Segala Hal yang Perlu Diketahui tentang Vaksin Virus Corona

 Harapan baru

Alissa Eckert dan Dan Higgins, ilustrator dari Centers for Disease Control and Prevention, diminta untuk membuat ilustrasi virus corona yang mampu menarik perhatian publik.the new york times Alissa Eckert dan Dan Higgins, ilustrator dari Centers for Disease Control and Prevention, diminta untuk membuat ilustrasi virus corona yang mampu menarik perhatian publik.

Studi ini melacak dua kelompok pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19.

Satu kelompok menerima pengobatan remdesivir selama lima hari, sementara kelompok lain minum obat selama 10 hari.

Para peneliti mengatakan lebih dari separuh pasien di kedua kelompok tersebut dikeluarkan dari rumah sakit dalam 14 hari.

Remdesivir telah menunjukkan harapan dalam mengobati SARS dan MERS, yang juga disebabkan oleh virus corona.

Pejabat kesehatan AS mengatakan memproduksi vaksin untuk mencegah penyakit akan memakan waktu setidaknya 12 hingga 18 bulan.

Sehingga penting untuk segera menemukan obat untuk Covid-19.

Baca juga: Saat China Mulai Kembangkan Remdesivir, Obat Antivirus Corona...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com