Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efektifkah Buka Lahan Baru untuk Antisipasi Krisis Pangan? Ini Kata Ahli UGM

Kompas.com - 30/04/2020, 18:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Guru Besar di bidang rawa-gambut Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Azwar Ma'as mengatakan, probabilitas keberhasilan pembukaan lahan persawahan baru untuk mengatasi ancaman krisis pangan masih dipertanyakan.

Hal ini disampaikannya menanggapi instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta BUMN untuk membuka lahan persawahan baru untuk mengantisipasi krisis pangan akibat virus corona.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato menyampaikan permintaan Jokowi itu usai rapat terbatas dengan Presiden, Selasa (28/4/2020).

Menurut Airlangga, ada lahan basah dan lahan gambut di Kalimantan Tengah dengan luas lebih dari 900.000 hektar.

Lahan yang telah siap seluas 300.000 hektar. Sementara, yang dikuasai BUMN sekitar 200.000 hektar.

"Saya kira semangatnya bisa saja, tapi kenyataannya itu nanti probabilitas untuk keberhasilan masih dipertanyakan," kata Azwar saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/4/2020).

Baca juga: Antisipasi Krisis Pangan, Jokowi Perintahkan BUMN Buka Lahan Baru

"Saya tidak tahu dia (Jokowi) dapat info dari mana itu bisa dikembangkan. Kalau misalnya ada diskusi-diskusi dengan pihak yang mengerti lapangan itu lebih bagus," lanjut dia.

Selain kualitas lahan yang beragam, menurut Azwar, banyak lahan rawa yang ada di sejumlah daerah mengandung racun sehingga harus sangat berhati-hati.

Pada periode sebelumnya, kata Azwar, Kementerian Pertanian juga telah merencanakan pengembangan lahan yang mirip untuk 1juta hektar di beberapa provinsi.

Akan tetapi, tapi rencana tersebut sulit dieksekusi setelah diadakan verifikasi di lapangan.

Ia pun meminta agar pemerintah berhati-hati dan melakukan penelusuran secara cermat mengenai fakta-fakta di lapangan.

"Perlu kehati-hatian dan penelusuran secara cermat fakta-fakta di lapangan yang mencakup kualitas kuantitas dan status administrasi lahan," jelas Azwar.

Dengan luas lahan ratusan ribu hektar itu, sangat sulit untuk melakukan penelusuran dan investigasi dalam waktu singkat.

Menurut dia, masalah tersebut cukup pelik dan membutuhkan biaya yang besar serta tidak memungkinkan untuk dijadikan sebagai benefit and cost ratio yang diinginkan.

Kemampuan BUMN

Selain itu, Azwar juga menyoroti kemampuan BUMN dalam melaksanakan kebijakan tersebut. Sebab, tak ada BUMN yang bergerak di bidang asli pangan karena tidak menguntungkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com