Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Editor's Letter untuk Peran Sentral Ibu di Tengah Pandemi

Kompas.com - 27/04/2020, 11:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Harapan yang semula membuncah di antara anak-anak muda yang menjadi "staf khusus milenial" pupus. Keduanya tidak cukup kreatif dan inovatif, bahkan memanfaatkannya untuk "membungkus" konflik kepentingan mereka. Semoga ini menjadi pelajaran berharga untuk semua.

Selama lebih dari sebulan bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah, apa hal-hal baru yang menjadi normal buatmu?

Kalau saya, aktivitas yang semula dilakukan tatap muka langsung, kini sudah terasa normal jika harus via online. Di awal-awal terasa janggal, namun kini menjadi biasa. Mengajar salah satunya.

Kamu pasti mendapati hal-hal baru yang berangsur normal seperti meeting, belajar, beribadah dan bercengkerama dengan teman-teman tentang hal-hal tidak penting via online.

Namun, karena isu keamanan, kamu perlu memastikan pilihan aplikasi atau perangkat yang kamu gunakan. Untuk Zoom yang mendadak menjadi sangat populer, tingkat keamanannya ternyata rendah.

Kamu bisa berpikir ulang jika hendak menggunakannya. Setidaknya ada enam alternatif pilihan bisa digunakan.

Simpang-siur Kabar dari Korea Urata

Bicara soal alternatif, pekan lalu saya dan tim redaksi kebingungan mendapati kabar simpang siur terkait kondisi kesehatan Presiden Korea Utara Kim Jong Un

Kebingungan itu terjadi lantaran minimnya akses dan informasi dari Korea Utara yang memilih menutup diri dari dunia. Jangankan bicara alternatif informasi, informasi yang resmi saja tidak bisa dijadikan acuan lantaran tidak bisa diverifikasi.

Kim Yo Jong adik perempuan Kim Jong Un, saat menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Ho Chi Minh Mausoleum di Hanoi, Vietnam, pada 2 Maret 2019.Jorge Silva/REUTERS Kim Yo Jong adik perempuan Kim Jong Un, saat menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Ho Chi Minh Mausoleum di Hanoi, Vietnam, pada 2 Maret 2019.
Karena simpang siurnya informasi terkait Kim Jong Un, spekulasi lantas beredar dan menjadi bahan percakapan dan pergunjingan. Kim Yo Jong, adik Kim Jong Un, digadang-gadang akan menggantikannya.

Berita konfirmasi kesehatan Kim Jong Un disampaikan ke publik. Namun, spekuilasi tidak juga surut lantaran sulitnya memverifikasi klaim kondisi kesehatan itu ke pihak lain yang bisa dipercaya.  

Dalam jurnalistik, kebenaran bisa didapati jika verifikasi yang dilakukan membenarkan hal itu. Tentu saja, kita berharap kondisi kesehatan Kim Jong Un sehat-sehat saja. Ancaman lain akan mengintai jika ternyata kondisi sebaliknya yang terjadi.

Metode jurnalistik dengan melakukan verifikasi ini bisa kamu gunakan juga untuk memastikan sebuah informasi yang memabanjiri gawai yang ada di tanganmu. Sikap dasar yang parlu kamu miliki adalah skeptis atau ragu.

Menghadapi ketidakpastian

Kenapa sikap skeptis atau ragu khususnya di era Covid-19 ini penting? Studi yang dilakukan KG Media Research yang rilisnya disampaikan pekan lalu membedah hal ini. Studi itu berjudul Indonesia Bingung: Perilaku Konsumen Indonesia di Tengah Wabah Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com