Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti DIY Sebut Kasus Covid-19 di Indonesia Melandai Pertengahan Ramadhan

Kompas.com - 22/04/2020, 18:15 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sementara 10 Mei sudah ada di periode puncak dengan total kasus sebanyak 9.500. Dan wabah ini akan berakhir di 1 Agustus 2020 dengan total kasus secara nasional menyentuh angka 11.100.

Faktor pendukung

Menurut Joko, terdapat 3 hal yang melatarbelakangi faktor penurunan kasus baru virus corona bisa terjadi.

1. Kasus sudah ada di posisi stabil

Pada masa-masa pertengahan Ramadhan atau 10 Mei tersebut, kasus sudah ada di posisi yang stabil. Dia menyebut hal ini dikarenakan kebijakan pemerintah sudah terimplementasi dengan baik.

"Mayoritas masyarakat juga sudah menerapkan imbauan pemerintah," ujar Joko saat dihubungi Rabu (22/4/2020) sore.

Dia menyebut, pada masa-masa ini penambahan kasus masih terjadi namun hanya sedikit dan tidak sebanyak di fase sebelumnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Terus Meningkat, Pemprov DKI Akan Perpanjang PSBB

2. Gotong-royong masyarakat

Joko menjelaskan peran masyarakat dalam upaya pencegahan virus sudah semakin signifikan. Dia menyebut, warga mulai menaati apa yang diimbau oleh pemerintah, terlebih masyarakat yang ada di pedesaan.

Mereka memiliki semangat yang tinggi, melindungi satu sama lain. Apalagi kondisi Indonesia yang mayoritas terdiri dari pedesaan dinilai Joko menjadi sangat menguntungkan.

"Semangat kebersamaan dan gotong-royong, saling menjaga jarak agar tidak merugikan orang lain, saling mengingatkan, dan lain-lain," sebut Joko.

"Sehingga pada masa kritis kita tidak seperti di AS, Italia maupun negara -negara maju lainnya yang masyarakatnya lebih bersikap egosentris," lanjut dia.

3. Pemerintah tanggap

Joko menyebut Pemerintah dalam menangani pandemi ini sudah cukup tanggap di tengah pro-kontra tiap kebijakan yang dikeluarkannya.

"Namun kami melihat yang dilakukan pemerintah itu mendukung tujuan utama, yaitu untuk mengurangi dampak kerusakan yang lebih besar, serta menyiapkan strategi pasca recovery nanti," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com