Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Garin Nugroho

Lebih dari 65 penghargaan film diraihnya dari berbagai festival international dan Indonesia. Karyanya meluas dari film, teater, dance hingga instalasi Art .

Garin mendapatkan penghargaan peran budaya tertinggi dari berbagai negara: pemerintah Perancis (Ordre des Arts et des Lettres), Italia (Stella D'Italia Cavaliere) hingga Presiden Indonesia dan Honorary Award Singapura International Film Festival, Life Achievement Award dari Bangkok International Festival, walikota kota Roma hingga Vaseoul - Perancis hingga kota Yogyakarta.

Tercatat sebagai pelopor generasi film pasca 1990. Selain berkarya, ia menumbuhkan beragam festival seni, menulis buku, kolom Kompas dan Tempo maupun menumbuhkan NGO untuk demokrasi.

Ia pengajar S2 dan S3 di ISI Solo dan Yogyakarta.

Ironi Memilukan: Stigmatisasi Perawat Covid-19

Kompas.com - 20/04/2020, 10:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Pada satu aspek, menjadi pengetahuan umum, politik uang dan rendahnya kaderisasi partai menghasilkan elite politik yang kurang berkualitas serta kurang nilai keutamaan berbangsa, termasuk kemampuan memandu warga bangsa pada situasi krisis serta menumbuhkan pelayanan sosial.

Pada aspek lain, politik yang masih bergelut belum selesai untuk melayani dirinya sendiri, terasa membiarkan publik tanpa panduan komunikasi.

Pembiaran itu begitu terbuka dalam era revolusi 4.0 ketika informasi dan komunikasi antarwarga terjadi lewat ponsel di genggaman tangan.

Dilemanya, warga bangsa yang tumbuh tanpa budaya membaca sebagai dasar kultur analisis dan seleksi, serta belum tumbuhnya literasi media baru, ditambah lagi kenyataan bahwa kebebasan pasca-reformasi belum tertransformasi menjadi sikap respek berbasis etika komunikasi publik, melahirkan kecenderungan kenyataan sosial dalam demokratisasi banal.

Kecenderungan banal tersebut terbaca pada stigmatisasi memilukan pada para perawat hingga pekerja rumah sakit.

Hukum rimba

Dalam kisah-kisah koboi di film-film selalu digambarkan hukum rimba terjadi di jalanan ketika penegak hukum tidak muncul sehari-hari diruang publik. Krisis sosial dan ekonomi terjadi. Masyarakat terpecah belah kehilangan panduan kepemimpinan.

Film–film koboi tersebut mengingatkan, terdapat nilai keutamaan yang diperlukan di tengah situasi krisis pandemi, yakni sosialisasi dan panduan komunikasi publik disertai penegakan hukum dan dukungan beragam modal bagi para pekerja Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com