Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Garin Nugroho

Lebih dari 65 penghargaan film diraihnya dari berbagai festival international dan Indonesia. Karyanya meluas dari film, teater, dance hingga instalasi Art .

Garin mendapatkan penghargaan peran budaya tertinggi dari berbagai negara: pemerintah Perancis (Ordre des Arts et des Lettres), Italia (Stella D'Italia Cavaliere) hingga Presiden Indonesia dan Honorary Award Singapura International Film Festival, Life Achievement Award dari Bangkok International Festival, walikota kota Roma hingga Vaseoul - Perancis hingga kota Yogyakarta.

Tercatat sebagai pelopor generasi film pasca 1990. Selain berkarya, ia menumbuhkan beragam festival seni, menulis buku, kolom Kompas dan Tempo maupun menumbuhkan NGO untuk demokrasi.

Ia pengajar S2 dan S3 di ISI Solo dan Yogyakarta.

Ironi Memilukan: Stigmatisasi Perawat Covid-19

Kompas.com - 20/04/2020, 10:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEORANG sahabat yang istrinya perawat di sebuah rumah sakit, menelpon dan mengirim pesan hasil survei yang dilakukan peneliti dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia bekerjasa sama dengan Ikatan Kesehatan Jiwa di awal April 2020 kepada 2.050 perawat seluruh Indonesia.

Berikut kutipan hasil survei:

“140 perawat telah merasa dipermalukan orang lain karena statusnya sebagai perawat Covid-19 atau bertugas di RS tempat penanganan Covid-19. Survei juga menunjukkan sekitar 135 pernah diminta meninggalkan tempat tinggalnya. Bentuk nyata penolakan yang dirasakan antara lain ancaman pengusiran, menghindar, menutup pintu atau pagar dan menjauhi keluarga perawat. “

Sungguh memilukan. Di sejumlah negara, demikian disiarkan di televisi, para perawat atau petugas rumah sakit yang hendak berangkat atau pulang kerja mendapat tepuk tangan sebagai tanda hormat dan takzim dari masyarakat yang berdiri di pinggir jalan.

Di negeri ini sebaliknya. Para perawat dan petugas rumah sakit malah mendapat stigma hingga pengusiran. Di luar hasil survei, diberitakan banyak media, jenazah para petugas medis bahkan ditolak di sejumlah tepat.

Ironi memilukan hasil survei tersebut melahirkan masalah psikologi sosial, seperti stres, sedih dan malu. Alih-alih merasa bangga menjadi pahlawan, banyak perawat malah menyembunyikan status sebagai perawat.

Stigmatisasi tersebut bahkan menjalar kepada para pekerja di rumah sakit seperti petugas bersih-bersih rumah sakit.

Politik tanpa panduan publik

Salah satu efek psikologi sosial di era milenial yang vulgar dan saling serang tanpa panduan di media sosial adalah melahirkan beragam bentuk paradoks masyarakat.

Sebutlah nilai kebersamaan versus (vs) keterbelahan, saling dukung vs saling serang, saling menguatkan vs saling mengasingkan, komunal vs penguatan individual , etika vs hukum rimba

Paradoks tersebut lahir ketika eforia politik pemilu langsung sebagai medium terbesar, menghabiskan waktu dan termahal berbangsa, kurang diikuti penguatan pranata sosial di luar aspek politik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com