KOMPAS.com - Pengembangan vaksin maupun upaya pengobatan untuk virus corona masih terus dilakukan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya ada 70 vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkan di dunia.
Informasi terakhir beberapa waktu lalu, ada tiga vaksin yang telah diuji kepada manusia.
Adapun perkembangan terdepan dari proses klinis saat ini adalah vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh CanSino Biologics Inc. yang terdaftar di Hong Kong dan Institut Bioteknologi Beijing.
Pengembangan vaksin tersebut berada telah memasukki fase kedua. Sementara, dua lainnya yang telah diujikan pada manusia adalah pengobatan yang dikembangkan secara terpisah oleh produsen obat AS Moderna Inc. dan Inovio Pharmaceuticals Inc.
Baca juga: China Selangkah di Depan, Ini 3 Perusahaan yang Kembangkan Vaksin Corona
Melansir CNBC, Senin (20/4/2020), berikut perkembangan terbaru dari vaksin dan pengobatan untuk virus corona:
Berbagai pihak terus melakukan pengembangan dan uji vaksin yang dapat digunakan untuk menangani virus corona ini, termasuk produsen-produsen obat besar seperti Johnson & Johsnon, Pfizer, dan Moderna.
1. Johnson & Johnson
Sebagai salah satu perusahaan farmasi terkemuka yang tengah bekerja untuk mengembangkan vaksin, Johson & Johnson berencana memproduksi antara 600 juta hingga 900 juta dosis obat yang tertunda pada akhir kuartal pertama tahun 2021 untuk kasus-kasus darurat.
Menurut keterangan yang disampaikan J&J, Selasa (14/4/2020), pihaknya telah mengeluarkan lebih dari 1 milliar dollar AS untuk investasi dalam kemitraan dengan Badan Penelitian dan Otoritas Pengembangan, yang merupakan bagian dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, untuk turut mendanai penelitian vaksin.
Eksektutif perusahaan tersebut menyebutkan, jika uji coba fase pertama berjalan sesuai rencana, pihaknya akan memproduksi 1 miliar dosis atau lebih per tahun.
"Kami memiliki indikator awal yang sangat baik bahwa kita tidak hanya akan menciptakan vaksin yang aman, tetapi juga efektif," kata CEO J&J Alex Gorsky, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (18/4/2020).
2. Moderna
Moderna disebut sebagai perusahaan pertama yang mengirimkan vaksin virus eksperimen pertamanya kepada peneliti Pemerintah AS pada Februari 2020.
Perusahaan ini menyebutkan, pada akhir Februari 2020, mereka memulai uji klinis pada sekitar 20 hingga 25 relawan sehat pada April 2020 untuk melihat apakah dua dosis obat tersebut aman dan efektif dalam mengembangkan kekebalan tubuh.