Zoom disebut mengalihkan datanya melalui server China dan menggunakan pengembang di sana. Setiap data resmi yang disalurkan melalui China menimbulkan risiko besar bagi Taiwan.
Pasalnya, kedua negara ini tengah berseteru mengenai status Taiwan.
Baca juga: Jumlah Kasus Corona di AS Terbanyak di Dunia Melebihi China
Kementerian luar negeri Jerman telah membatasi penggunaan layanan konferensi video Zoom untuk komputer sambungan tetap karena kekhawatiran tentang masalah keamanan.
Dilansir dari Reuters, percakapan rahasia juga tak boleh dilakukan di Zoom karena tidak dienkripsi secara komprehensif.
Pembatasan itu dikeluarkan setelah menyimpulkan bahwa perangkat lunak itu memiliki masalah keamanan yang kritis.
"Berdasarkan laporan media dan temuan kami sendiri, kami telah menyimpulkan bahwa perangkat lunak Zoom memiliki kelemahan kritis dan masalah keamanan dan perlindungan data yang serius," tulis sebuah memo.
Tetapi karena layanan ini digunakan secara luas di antara mitra internasional kementerian, memo itu mengatakan saat ini tidak mungkin untuk melarang penggunaannya sepenuhnya.
Baca juga: Kunci Mengapa Angka Kematian akibat Virus Corona di Jerman Rendah
Singapura menghentikan penggunaan Zoom untuk para pengajar setelah insiden sangat serius terjadi pada minggu pertama penguncian.
Insiden tersebut melibatkan gambar tak senonoh di layar dan muncul seorang pria aneh mengeluarkan kata tak pantas selama streaming pelajaran geografi.
"Ini adalah insiden yang sangat serius. Kementerian Pendidikan (MOE) saat ini sedang menyelidiki kedua pelanggaran dan akan mengajukan laporan polisi jika diperlukan," kata Aaron Loh, divisi teknologi Kementerian Pendidikan, Jumat (10/4/2020).
"Sebagai tindakan pencegahan, guru kami akan menangguhkan penggunaan Zoom mereka sampai masalah keamanan ini diselesaikan," sambungnya.
Loh juga mengatakan bahwa kementerian akan memberi saran lebih lanjut kepada para guru tentang protokol keamanan.
Baca juga: Saat Singapura bak Kota Mati dan Larang Pertemuan Publlik akibat Corona...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.