Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona: Malaysia Perpanjang Lockdown, Ratusan Kasus Harian di Singapura

Kompas.com - 10/04/2020, 19:21 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran kasus virus corona di dunia, termasuk kawasan Asia Tenggara, masih terus mengalami peningkatan.

Melansir data Worldometers per Jumat (10/4/2020) sore, jumlah kasus infeksi virus corona telah menyentuh angka 1.608.331.

Dari jumlah itu, sebanyak 358.199 orang sembuh, serta 95.869 orang lainnya meninggal dunia karena Covid-19.

Di Indonesia, per Jumat sore, ada 3.512 kasus infeksi virus corona. Rinciannya, 2.924 orang positif Covid-19, 306 orang meninggal dunia, dan 282 orang sembuh.

Baca juga: Jumlah Kasus Virus Corona Meningkat Pesat dalam Sepekan, Apa Sebabnya?

Bagaimana perkembangan di negara-negara ASEAN lainnya? Berikut update dari Malaysia dan Singapura:

Malaysia perpanjang lockdown

Seorang pria mengenakan lembaran tisu yang diplester sebagai pengganti masker untuk pencegahan terhadap penyebaran virus corona (Covid-19), di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (25/3/2020).AFP/MOHD RASFAN Seorang pria mengenakan lembaran tisu yang diplester sebagai pengganti masker untuk pencegahan terhadap penyebaran virus corona (Covid-19), di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (25/3/2020).
Malaysia akan memperpanjang penguncian atau lockdown selama dua pekan ke depan, hingga 28 April 2020.

Sedianya, lockdown di Malaysia akan berakhir pada 14 April 2020.

Dilansir dari Channel News Asia, keputusan perpanjangan lockdown tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pada Jumat (10/4/2020).

"Mungkin perlu beberapa bulan sebelum kita dapat mengatakan bahwa kita bebas dari virus," kata Muhyiddin.

Muhyiddin mengatakan, perpanjangan tersebut untuk memberikan ruang bagi tenaga medis dalam upaya memerangi penyebaran Covid-19 dan mencegahnya muncul lagi.

"Ini sejalan dengan pandangan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) yang meminta negara-negara untuk tidak mengakhiri lockdown sebelum waktunya. Seperti yang terjadi di beberapa negara, pandemi menyebar lagi ketika lockdown dicabut," ujar Muhyiddin.

Baca juga: Khawatir Jadi Pembawa Virus Corona, Pria di Malaysia Ini Pulang Jalan Kaki 120 Kilometer

Ia mengatakan, lockdown telah membantu mengurangi penyebaran pandemi, dan pertumbuhan kasus-kasus positif telah dikendalikan hingga tingkat 7 persen, di bawah patokan 10 persen yang ditetapkan oleh WHO.

"Jumlah kasus positif (harian) juga telah menurun. Jika tren ini berlanjut selama dua minggu ke depan, kita dapat mencegah penyebaran COVID-19. Tetapi kita tidak bisa menganggap enteng situasinya," jelas Muhyiddin.

Sebelumnya, kebijakan lockdown di Malaysia berakhir pada 31 Maret, tetapi kemudian diperpanjang kembali ke 14 April, sebelum akhirnya di perpanjang kembali.

Peningkatan kasus harian terbaru di Singapura

Orchard Road terlihat lengang, Sabtu siang (28/3/2020) setelah pemerintah Singapura menerapkan regulasi pembatasan berkumpul maksimal 10 orang dan social distancing untuk melawan pandemi virus corona. Negeri Singa juga mengimbau warganya agar berdiam diri di rumah atau stay home dengan menghindari bepergian keluar untuk hal yang tidak darurat.ERICSSEN/KOMPAS.com Orchard Road terlihat lengang, Sabtu siang (28/3/2020) setelah pemerintah Singapura menerapkan regulasi pembatasan berkumpul maksimal 10 orang dan social distancing untuk melawan pandemi virus corona. Negeri Singa juga mengimbau warganya agar berdiam diri di rumah atau stay home dengan menghindari bepergian keluar untuk hal yang tidak darurat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Amankah Memanaskan Kembali Teh yang Sudah Dingin?

Amankah Memanaskan Kembali Teh yang Sudah Dingin?

Tren
5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

Tren
7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com