Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Pelukis Revolusioner Pablo Picasso...

Kompas.com - 08/04/2020, 09:31 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 47 tahun yang lalu, tepatnya pada 8 April 1973, Pablo Picasso meninggal dunia.

Dilansir New York Times (9/4/1973), meninggalnya seniman asal Spanyol itu dikaitkan dengan endema paru.

Endema paru merupakan kondisi di mana paru-paru terisi oleh cairan.

Hal itu disampaikan oleh Dr. Jean-Claude Rance, seorang dokter lokal yang dipanggil ke rumah oleh keluarga. Rance berkata Picasso sakit selama beberapa minggu.

Diberitakan Harian Kompas, Selasa (10/4/1973), Picasso tutup usia karena serangan jantung akibat pengumpulan cairan dalam paru-parunya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Wabah Antraks Serang Rusia, 62 Orang Meninggal

Saat meninggal Picasso berusia 91 tahun. Dia meninggal pagi hari di vila Notre Dame de Vie, Mougins, Perancis.

Sekitar 10 hari sebelum meninggal, dia masih menyiapkan 201 lukisannya untuk dipamerkan di Avignon Arts Festival.

Pameran rencananya akan dibuka pada 23 Mei 1973.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gitaris Legendaris Jimi Hendrix Meninggal Dunia

Tinggal di pengasingan

Pablo Picasso. (Magnum Photos/Rene Burri via Britannica) Pablo Picasso. (Magnum Photos/Rene Burri via Britannica)

Dikutip BBC, master seni itu sudah lama tinggal di pengasingan.

Di sana dia menderita influenza selama musim dingin tapi tetap tak berhenti melukis.

Istri dan anaknya ada bersamanya ketika dia meninggal.

Istrinya adalah Jacqueline dan putranya Paolo.

Penghormatan bagi Picasso terus mengalir. Semua memuji karya dan kehebatan Picasso.

Pematung Henry Moore mengatakan bahwa Picasso mungkin salah satu seniman yang paling "berbakat secara alami" sejak Raphael.

Sementara itu Menteri Kebudayaan Perancis, Maurice Druou, mengatakan Picasso mengisi abadnya dengan warna-warnanya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Apple Inc Didirikan, Bagaimana Awal Mulanya?

Sosok Picasso

Lukisan Pablo Picasso berjudul Le Sauvetage dipamerkan di rumah lelang Sothebys di New York, AS.AFP Lukisan Pablo Picasso berjudul Le Sauvetage dipamerkan di rumah lelang Sothebys di New York, AS.

Picasso lahir di Spanyol pada 25 Oktober 1881.

Diberitakan Kompas.com (25/10/2018), orangtua Picasso bernama Jose Ruiz Blasco dan Maria Picasso Lopez.

Bakat Picasso diturunkan oleh sang ayah, yang merupakan seorang pelukis dan guru seni.

Picasso memiliki nama lengkap yang sangat panjang yakni Pablo Diego Jose Francisco de Paula Juan Nepomuceno Maria de los Remedios Cipriano de la Santisima Trinidad Martyr Patricio Clito Ruiz y Picasso.

Nama itu diberikan untuk menghormati sejumlah kerabat keluarganya dan santo.

Selama masa hidupnya ia dikatakan telah menghasilkan sekitar 20.000 lukisan, patung, dan gambar.

Lukisannya yang paling terkenal adalah Guernica, terinspirasi oleh kemarahannya atas penghancuran sebuah kota kecil Basque selama perang saudara Spanyol.

Karya itu dipamerkan di Paris World Fair pada 1937.

Picasso seorang komunis seumur hidup. Dia mendukung pemerintahan republik yang dikalahkan oleh pasukan Jenderal Franco.

Selain itu dia tidak pernah kembali ke tanah airnya setelah kemenangan Franco.

Dilansir Britannica, selama 80 tahun hidupnya didedikasikan untuk seni.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Legenda Film Bisu, Charlie Chaplin Meninggal Dunia

Perkembangan seni modern

Inilah lukisan karya Pablo Picasso yang terjual dengan harga Rp 2,3 triliun di balai lelang Christies, New York.Mirror Inilah lukisan karya Pablo Picasso yang terjual dengan harga Rp 2,3 triliun di balai lelang Christies, New York.

Dia berkontribusi signifikan terhadap seluruh perkembangan seni modern di abad XX, terutama melalui penemuan Kubisme (bersama seniman George Braque) sekitar 1907.

Kubisme secara radikal mengubah arah representasi dengan mengakui trik ilusi yang diperlukan untuk menggambarkan objek tiga dimensi di atas kanvas datar.

Kubisme mengubah cara orang berpikir tentang peran seni.

Ini mengantarkan pada gerakan abstrak abad XX dan terus mempengaruhi seni abad XI.

Picasso tidak pernah mempertahankan batas-batas gaya.

Dia terus bereksperimen dengan berbagai pendekatan dan media dalam dekade terakhir hidupnya.

Baca juga: Erupsi Merapi dan Sejarah Letusannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com