Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Cinta Pasangan Lansia di Perbatasan Denmark-Jerman Saat Virus Corona...

Kompas.com - 04/04/2020, 20:29 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perbatasan antara Jerman dan Denmark sekarang hampir ditutup sepenuhnya karena pandemi virus corona.

Namun, hal itu tidak mencegah pasangan kekasih lanjut usia yang berasal dari dua negara berbeda, Inga dan Karsten, untuk melangsungkan pertemuan setiap hari.

Dilansir Reuters, Inga Rasmussen (85) dari Denmark dan Karsten Hansen (89) Jerman, setiap hari bertemu dan mengobrol di kedua sisi perbatasan.

Biasanya saat bertemu, mereka akan berpelukan dan bertukar ciuman. Tapi ini adalah masa yang sama sekali berbeda, mereka harus menjaga jarak fisik yang aman.

Baca juga: Berikut 18 Negara di Dunia yang Masih Terbebas dari Virus Corona

Setiap hari bertemu

Selama perbatasan ditutup, pasangan ini telah bertemu setiap hari di perbatasan Jerman-Denmark di Aventoft.

Keduanya duduk di kedua sisi perbatasan, dengan kursi yang masing-masing mereka bawa sendiri dari rumah.

Kemudian mereka makan siang bersama atau berbagi kue sambil minum kopi atau sebotol Geele Kom, minuman terkenal di wilayah itu.

"Tidak ada dua cara tentang itu. Cinta terus berlanjut. Senang bertemu satu sama lain sekali sehari seperti ini. Kita tidak bisa memeluk atau mencium, tetapi dia ada di sini dan kita bisa berbicara tentang apa yang baru," kata Karsten.

Karsten diketahui tinggal di Suderlugum di wilayah Nordfriesland di Jerman utara. Sementara Inga tinggal di kota Gallehus di Denmark.

Dari rumahnya, Hansen naik motor untuk menemui kekasihnya. Sedangkan Inga datang dengan naik mobil.

Adapun Inga sebagai seorang janda dan Hansen seorang duda, bertemu dua tahun lalu, murni karena kebetulan.

Sejak tahun lalu mereka selalu menghabiskan hari bersama.sama.

Baca juga: Sudah Dapat Diakses, Berikut Cara Nikmati Listrik Gratis untuk Pengguna Token dan Reguler

Virus corona bukan hambatan

Seperti kebanyakan orang di seluruh dunia, saat ini pandemi virus corona dan pembatasan pergerakan secara bebas, menjadi hambatan tersendiri bagi orang-orang untuk berinteraksi secara bebas.

Kendati demikian, hambatan tersebut bukanlah suatu masalah dan tidak menghalangi mereka untuk bertemu setiap harinya.

"Memang menyedihkan, tapi kami tidak bisa mengubahnya," kata Inga dilansir DW.

"Aku selalu bersama Karsten," kata Inga.

Pandemi corona telah mengubah situasi. Pasangan itu berharap, pada masa Paskah nanti perbatasan bisa dibuka lagi dan mereka dapat kembali saling mengunjungi.

Mereka juga sudah membuat rencana untuk melakukan perjalanan lagi bersama-sama, kalau situasi sudah membaik dan perbatasan di Eropa kembali terbuka.

Baca juga: 5 Hal Sederhana yang Dapat Dilakukan untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Istri Bintang Emon Positif 'Narkoba' Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Istri Bintang Emon Positif "Narkoba" Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com