Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPPT Pimpin Pengembangan Rapid Test Lokal Covid-19

Kompas.com - 31/03/2020, 13:06 WIB
Nur Rohmi Aida,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendapatkan mandat dari Kementerian Riset dan Teknologi untuk menjadi koordinator percepatan pengembangan produk dalam negeri guna mengatasi wabah Covid-19.

Produk yang menjadi fokus utama dari mandat tersebut adalah pembuatan Rapid Diagnostic Test (RDT Kit) yang khusus dirancang untuk warga Indonesia.

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Hammam Riza mengatakan, pihaknya siap mengerahkan Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC19).

“TFRIC19 tengah berupaya mengembangkan kit Deteksi Corona buatan lokal,” kata dia.

Menurutnya, adanya produk buatan luar negeri saat ini menjadi tantangan bagi peneliti dan perekayasa dalam negeri untuk bisa segera menghasilkan produk Kit Deteksi Covid-19 buatan lokal.

Baca juga: Kondisi Membaik, Hasil Spesimen Pertama dari 2 Pasien Covid-19 di Merauke Negatif

Hammam mengatakan, beberapa produk Kit Deteksi Corona virus dari luar negeri yang akan digunakan untuk melakukan percepatan skrining pada PDP dan ODP, merupakan salah satu subtansi yang memang tengah menjadi perhatian serius TFRIC19.

Menurut dia, teknologi clearing diperlukan untuk memastikan produk kit deteksi virus corona dari luar negeri tersebut untuk memastikan apakah memenuhi persyaratan dan sesuai kondisi wabah di Indonesia.

“Kit deteksi virus corona buatan luar perlu dipastikan apa sesuai dengan kondisi wabah di tempat kita (Indonesia),” ujar Hammam.

Baca juga: 180 Kamar Rusunawa Rejosari Jadi Tempat Karantina TKI Malaysia

Gunakan sampel orang Indonesia positif Covid-19

Adapun terkait upaya pengembangan test kit rencananya akan menggunakan strain virus berasal dari orang Indonesia yang terdeteksi Covid-19 dengan status penyebarannya transmisi lokal.

Menurutnya RDT kit yang dikembangkan secara lokal sangat penting karena menggunakan sampel-sampel penderita di dalam negeri.

“Virus cenderung cepat bermutasi, hasil mutasi berbeda-beda di setiap negara. Hal inilah yang menjadi tantangan dalam pengembangan RDT Kit. Selain cepat, RDT Kit juga harus sesuai, sensitif dan spesifik,” ucap dia.

Karena itulah ia menyampaikan, rencana aksi pengembangan Kit Deteksi Covid-19 menjadi prioritas pertama untuk segera dilaksanakan.

Baca juga: Kemendes Sebut Dana Desa Bisa Digunakan untuk Bikin Hand Sanitizer dan Disinfektan

“Non PCR Diagnostic Test yang akan dikembangkan yaitu Rapid Diagnostic Test berbasis antibodi IgG/IgM (late detection) dan Rapid Diagnostic Test berbasis antigen (early detection), keduanya dikembangkan menggunakan virus yang ada di Indonesia” ungkap Hammam.

“Kami kembangkan kit ini dalam bentuk Dip Stick dan Micro-chip” ujarnya.

Hammam menyebut saat ini TRFIC19 telah melakukan akselerasi dalam memperkuat laboratorium uji dalam kapasitasnya melakukan analisis gold standar PCR berdasarkan data kondisi virus di Indonesia saat ini.

Nantinya juga akan dilengkapi dengan Whole Genome Sequencing untuk keperluan pembuatan vaksin, deteksi dan epidemiologi COVID-19 Indonesia.

TFRIC19 terdiri dari berbagai pemangku kepentingan, sebagai koordinator adalah BPPT, dan mendapatkan dukungan dari perwakilan Institusi Litbang (LIPI, Badan Litbang Kesehatan, Lembaga Biologi Molekular Eijkman).

Baca juga: Wali Kota Tasikmalaya Bentuk Tim Covid-19 Tingkat RW dan Alihkan Dana Rp 1 M Per Kelurahan untuk Tangani Corona

Selain itu, sejumlah perguruan tinggi juga terlibat di antaranya ITB, UGM, UNAIR, YARSI, UNHAN, Unika Atma Jaya, UNDIP, UNTAG Surabaya, dan Universitas Islam Bandung). 

Sementara dari sektor industri yang terlibat adalah PT Biofarma dan PT Hepatika Mataram. Lalu, terdapat rumah sakit yakni rumah sakit FKUI, RSCM, RSUD Tangerang, dan RSUD Koja.

Asosiasi Profesi (PB IDI, PAPDI, IAIS, APIC, Asosiasi Bio Resiko, Asosiasi Biosafety Indonesia, World Bio Haztec).

Serta start-up Nusantara Genetics dan Healtech.id.

TFRIC19 juga melibatkan pendanaan dari berbagai pemangku kepentingan antara lain melalui East Ventures, dan asosiasi seperti Indonesia AI Society, IA-ITB, Kagama, IABIE, IATI, KADIN serta masyarakat luas dalam penggalangan dana.

Penggalangan dana ini dibutuhkan untuk kebutuhan scale up production melengkapi dana APBN pemerintah yang bersumber dari Kementerian Ristek/BRIN, Litbangkes, BPPT, Eijkman, dan lainnya.

Baca juga: Jalan Utama di Balikpapan Ditutup, Warga Dipastikan Masih Bisa Belanja Kebutuhan Pokok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com