Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Moralitas Alam dan Corona

Kompas.com - 30/03/2020, 11:56 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kini alam pun dapat dikualifikasikan sebagai subyek moral yang memiliki nilai pada dirinya, sehingga alam perlu mendapatkan pertimbangan dan kepedulian moral serta nilai keadilan ekologis.

Dalam konteks ini, tentu pemahaman terhadap posisi dan keberadaan alam perlu ada dalam diri setiap manusia dalam hal ini konsep ecoliteracy perlu menjadi perhatian kita.

Ecoliteracy

Konsep ecoliteracy sangat konteks dengan aktivitas manusia ketika berelasi dengan alamnya dan kondisi alam yang terus terdegradasi saat ini.

Ecoliteracy berasal dari dua kata, yaitu ecological yang artinya "terkait dengan prinsip-prinsp ekologi" dan literacy yang mengandung makna "sebagai situasi seseorang yang telah paham atau memiliki pengertian atas suatu hal".

Ecoliteracy ini merupakan konsep dasar yang harus dimiliki oleh manusia ketika berelasi dengan alamnya.

Dalam konsep ini, sebuah gerakan perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran manusia akan penting nya sebuah keberlanjutan ekosistem, pelestarian fungsi lingkungan dan keadilan ekologis.

Kesadaran bahwa alam ini adalah milik dan hak semua makhluk hidup.

Kesadaran bahwa kehidupan ekologis tidak hanya dipandang sebagai proses mekanistik saja tetapi merupakan proses ekologis dan sistemik.

Oleh sebab itu, yang dibutuhkan dalam pemahaman akan konsep ecoliteracy adalah adanya kebijaksanaan alam yang digambarkan oleh Fritjof Capra (2004) sebagai kemampuan sistem-sistem ekologis planet bumi mengorganisir dirinya sendiri melalui cara-cara halus dan kompleks.

Cara-cara pandang yang seperti ini, dengan diikuti oleh tingkah laku yang berwawasan lingkungan hidup dan berkelanjutan, akan menciptakan kondisi alam tetap seimbang dan harmonis sehingga kelestarian fungsi lingkungan hidup tetap terjaga.

Prof Dr Mella Ismelina FR, SH, MHumDOK. PRIBADI Prof Dr Mella Ismelina FR, SH, MHum
Marilah kita jaga alam ini, jaga bumi kita ini, dengan selalu menjaga keseimbangan dan keharmonisannya.

Perubahan paradigma terhadap alam perlu dilakukan dengan memandang alam adalah sebuah komunitas moral yang memiliki nilai moral untuk diperhatikan akan kelestarian fungsi nya.

Etika dan tanggung jawab moral tidak lagi dibatasai hanya untuk manusia, tetapi belaku pula terhadap komunitas ekologis lainnya yang ada di alam ini.

Semoga kita selalu menjadi khalifah yang bertanggung jawab atas amanah yang diemban demi lestarinya alam ini dan keberlanjutan hidup dan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Semoga.

Prof Dr Mella Ismelina FR, SH, MHum
Kaprodi PS Kenotariatan dan Kaprodi PSDH, Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com