Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersiap Hadapi Gelombang Tiga Infeksi Virus Corona, Ini yang Dilakukan Pemerintah Malaysia...

Kompas.com - 27/03/2020, 16:08 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia memutuskan memperpanjang masa penguncian atau lockdown hingga 14 April 2020.

Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan, perpanjangan masa penguncian ini untuk mencegah gelombang ketiga infeksi virus corona dan mengurangi laju infeksi.

Selain itu, mencegah lonjakan kasus ketika kebijakan lockdown dicabut.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia, Dr. Noor Hisham Abdullah mengatakan, harapannya, tindakan tersebut juga dapat mencegah pertumbuhan kasus hingga mencapai angka 6.000.

"Dengan kontrol gerakan ini, kami berharap dapat melacak dan mengidentifikasi kasus-kasus positif, dan pasien tersebut akan diisolasi dan diberikan perawatan," ujar Dr. Noor pada Rabu (25/3/2020).

"Kami berharap dengan tindakan kami, Insya Allah kami dapat mengurangi jumlah kasus. Sehingga tidak mencapai 6.000. Itu target kami, kami mencoba untuk meratakan kurva eksponensial," lanjut dia.

Baca juga: 80 Petugas Kesehatan Malaysia Terkonfirmasi Positif Covid-19

Gelombang infeksi virus corona di Malaysia

Sejumlah pekerja migran Indonesia yang dideportasi yang dideportasi dari Malaysia sedang antre pemeriksaan kesehatan oleh petugas Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan Kalbar, Sabtu (21/3/2020).KOMPAS.COM/HENDRA CIPTA Sejumlah pekerja migran Indonesia yang dideportasi yang dideportasi dari Malaysia sedang antre pemeriksaan kesehatan oleh petugas Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan Kalbar, Sabtu (21/3/2020).
Gelombang pertama infeksi terjadi ketika ada imported case atau kasus infeksi virus corona dari China.

Gelombang kedua, ketika Pemerintah Malaysia berupaya melacak peserta acara Tabligh Akbar di pinggiran Kuala Lumpur yang diperkirakan dihadiri sekitar 16.000 orang dari seluruh Asia Tenggara.

Pasca acara itu, lebih dari 1.000 orang yang menghadiri Tabligh Akbar dikonfirmasi positif virus corona.

Pihak berwenang khawatir jika jumlah pasien terinfeksi terus bertambah.

Alasannya, karena 2.700 hasil tes masih tertunda dan ribuan peserta masih dilacak.

Adapun Otoritas Kesehatan Malaysia khawatir para peserta yang belum terlacak akan terus menyebarkan virus.

Kekhawatiran tersebut muncul lantaran ada 47 kasus petugas kesehatan yang diduga telah tertular virus ketika mereka menghadiri dua resepsi pernikahan yang juga dihadiri oleh orang-orang yang ikut dalam Tabligh Akbar.

Baca juga: Pasien Keempat Positif Covid-19 di Kalbar Pernah Ikut Tabligh Akbar di Malaysia

Pemerintah Malaysia melakukan berbagai upaya agar ada pemerataan kurva angka infeksi.

Tujuannya, untuk mencegah gelombang ketiga infeksi virus corona.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com