Pada saat yang sama istri Koike merujuk pada pentingnya budaya hanami ketika dia mengatakan bahwa hal itu seperti "mengambil pelukan dari orang Italia."
Musim bunga sakura juga sangat populer di media sosial.
Baca juga: Penjelasan Para Ilmuwan soal Sifat Virus Corona dan Penyebarannya yang Ekstrem
Profesor Miyamoto mengharapkan langkah-langkah dari pemerintah untuk mengatasi pandemi virus corona.
Meskipun dia menyadari bahwa sepinya hanami akan memukul angka pariwisata musim ini, dengan pendapatan turun lebih dari sepertiga menjadi kurang dari 400 miliar yen.
Seperti juga orang Jepang yang selalu optimistis dan melihat masa depan masih bisa lebih baik, dia menilai tidak semua kondisi saat ini kesuraman dan malapetaka.
"Setelah wabah virus corona selesai, saya percaya bahwa musim bunga sakura di Jepang akan hidup kembali," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.