Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Gunakan Aplikasi "Trace Together" untuk Lacak Sebaran Covid-19

Kompas.com - 22/03/2020, 09:02 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Singapura menggunakan aplikasi berbasis ponsel dalam melacak sebaran virus corona jenis baru penyebab Covid-19.

Aplikasi tersebut bernama TraceTogether, yang dikembangkan oleh Badan Teknologi Pemerintah Singapura (GovTech) dan Kementerian Kesehatan.

Dikutip dari Reuters, aplikasi TraceTogether akan bekerja dengan menukar sinyal Bluetooth jarak dekat untuk mendeteksi pengguna lain yang berada dalam jarak sekitar 2 meter.

Data pelacakan akan disimpan di penyimpanan lokal ponsel dan dilindungi enkripsinya.

Aplikasi tidak akan meminta informasi lainnya, seperti lokasi pengguna.

"Sistem ini menjaga privasi pengguna dari pengguna satu sama lain," kata Menteri Senior Bidang Komunikasi Singapura, Janil Puthucheary.

Namun, pengguna harus mengirim data jika pihak Kementerian Kesehatan Singapura memintanya untuk proses pelacakan.

Baca juga: Update: Satu WNI Positif Corona Meninggal di Singapura, Ini Kronologinya

Straits Time memberitakan, pelacak kontak secara resmi akan memberikan kode yang dapat dicocokkan pengguna dengan kode verifikasi yang sesuai pada aplikasi mereka.

Setelah dikonfirmasi, pengguna akan diberikan PIN yang memungkinkan pengiriman data saat dimasukkan.

Pelacak kontak juga tidak akan meminta rincian keuangan pribadi atau meminta transfer uang melalui telepon.

Ketika dihubungi oleh pelacak kontak, hal itu adalah saat pengguna akan diminta untuk membagikan data mereka.

Jika mereka menolak, mereka dapat dituntut berdasarkan Undang-Undang Penyakit Menular.

Meskipun penggunaan aplikasi ini tidak wajib, mereka yang menggunakannya harus mengaktifkan pengaturan Bluetooth di ponsel mereka agar penelusuran dapat dilakukan.

Selain itu, pengguna juga harus mengaktifkan pemberitahuan dan izin lokasi di aplikasi yang dapat diunduh di Apple App Store atau Google Play store tersebut.

"Ini sangat berguna dalam kasus-kasus di mana orang-orang yang terinfeksi tidak mengenal semua orang yang dekat dengan mereka untuk waktu yang lama," kata pengembang, seperti dikutip Straits Time.

Baca juga: Penjelasan soal Sifat, Bentuk dan Cara Virus Corona Menginfeksi Manusia

Halaman:

Terkini Lainnya

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Tren
Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com