Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Update Situasi Dunia Terkini Terkait Wabah Corona

Kompas.com - 22/03/2020, 20:45 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejauh ini virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19, telah menjangkiti 292.271 orang di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, total kasus kematian akibat virus ini lebih dari 12.000 orang dan 89.000 di antaranya dinyatakan sembuh.

Melansir SCMP, hampir satu miliar orang di seluruh dunia terkurung di rumah mereka, saat negara bagian Amerika Serikat pun turut menerapkan untuk tetap tinggal di rumah, serupa dengan Eropa, dan India.

Pemerintah Singapura pun telah melarang seluruh kunjungan jangka pendek ke negaranya.

Baca juga: Update, Berikut 15 Negara yang Berlakukan Lockdown akibat Virus Corona

Pandemi global

Tindakan dilakukan saat kematian akibat pandemi global corona virus terus meningkat.

Lebih dari sepertiga orang Amerika menyesuaikan diri dengan kehidupan dalam berbagai fase penguncian, termasuk di dalamnya New York, Los Angeles, dan Chicago, dengan lebih banyak negara bagian diperkirakan akan meningkatkan pembatasan.

Jumlah kematian akibat virus ini di seluruh dunia melewati 12.700 kasus, saat Italia yang paling parah melaporkan rekor jumlah kematian dalam satu hari dengan kurang lebih 800 kasus.

Banyaknya korban di negara tersebut melewati 4.800 orang.

Sementara, Spanyol juga melaporkan adanya lonjakan kematian baru sebesar 32 persen.

Pada Minggu (22/3/2020), daratan China melaporkan 46 kasus baru, di mana 45 kasus di antaranya merupakan imported cases.

Negara yang merupakan tempat pertama kalinya virus ini ditemukan mengonfirmasi adanya enam kematian baru, dengan lima berasal dari Provinsi Hubei.

Di China, telah terkonfirmasi 81.504 kasus positif corona virus sejak awal wabah dengan 3.261 kematian.

Sebelumnya, pemerintah Provinsi Hubei melaporkan tak ada kasus baru selama empat hari berturut-turut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, pusat Kota Wuhan, tempat virus pertama kali terdeteksi pada akhir tahun lalu, memberikan secercah harapan untuk seluruh dunia.

Namun, terdapat kekhawatiran akan gelombang baru infeksi impor di wilayah tersebut, dengan Hong Kong melaporkan adanya 48 kasus baru pada Jumat (20/3/2020) lalu.

Baca juga: [HOAKS] Putin Lepaskan Singa untuk Cegah Warga Keluar Rumah Saat Wabah Corona

Singapura

Seorang pengunjung terlihat memakai masker di depan objek wisata teranyar Singapura, air terjun Rain Vortex di Jewel Changi Airport. Air terjun dalam ruangan setinggi 40 meter ini diklaim merupakan yang terbesar di dunia.  AFP/GETTY IMAGES/ROSLAN RAHMAN Seorang pengunjung terlihat memakai masker di depan objek wisata teranyar Singapura, air terjun Rain Vortex di Jewel Changi Airport. Air terjun dalam ruangan setinggi 40 meter ini diklaim merupakan yang terbesar di dunia.

Sementara itu, Singapura telah melarang seluruh pengunjung jangka pendek memasuki atau transit melalui negara tersebut per Senin (23/3/2020).

"Mengingat tingginya risiko impor kasus Covid-19 ke Singapura, semua pengunjung jangka pendek sekarang tidak akan diizinkan masuk atau transit melalui Singapura. Ini juga untuk menghemat sumber daya sehingga kita dapat fokus pada warga Singapura," bunyi keterangan Kementerian Kesehatan setempat.

Pembatasan perjalanan juga diperketat bagi pemegang izin kerja, dengan hanya mereka yang menyediakan layanan penting, seperti dalam perawatan kesehatan dan transportasi, yang diizinkan untuk masuk.

"Ini adalah langkah yang sangat signifikan terutama untuk ekonomi kecil yang terbuka seperti Singapura. Tetapi ini adalah krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya," tutur Menteri Pembangunan Nasional Lawrence Wong.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com