Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi seperti Apa yang Membuat Infeksi Virus Corona Bisa Menyebabkan Kematian?

Kompas.com - 06/03/2020, 10:02 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber LA Times

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona baru yang menyebabkan coronavirus disease atau Covid-19 menyebar ke lebih dari 80 negara.

Virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir Desember 2019 itu telah menginfeksi lebih dari 90.000 orang.

Meskipun virus coronamenewaskan lebih dari 3.000 orang, tetapi tingkat kesembuhan juga termasuk tinggi. Lebih dari 50 persen pasien dinyatakan sembuh.

Bagaimana proses infeksi virus corona hingga bisa menyebabkan kematian?

Melansir LA Times, virus corona dapat mematikan karena menyerang bagian tubuh yang sangat rentan dan vital seperti paru-paru.

Virus corona yang menyebabkan flu biasa, biasanya hanya menginfeksi hidung, sinus, dan tenggorokan.

Baca juga: Update Virus Corona 6 Maret: Positif di 84 Negara, 97.885 Terinfeksi, Lebih dari 50 Persen Sembuh

Namun, bagi orang yang menderita Covid-19 umumnya menyebar ke sel-sel saluran udara dan paru-paru.

"Virus ini pada dasarnya membajak sel dan memprogram ulang secara genetis untuk membuat lebih banyak salinan virus," kata seorang pakar penyakit menular di UCLA Dr Otto Yang, Sabtu (29/2/2020).

Sebuah analisis yang melibatkan 45.000 pasien di China mengungkapkan, sebagian besar kasus atau 81 persen hanya menyebabkan penyakit ringan.

Sementara, 14 persen mengalami gejala parah dan hanya 5 persen kasus yang dianggap kritis.

Setengah dari infeksi tersebut dapat menyebabkan kematian.

Berikut yang disampaikan para dokter dan ilmuwan mengenai bagaimana virus corona membunuh seseorang:

1. Menyerang paru-paru

Saat virus mulai menyerang paru-paru, penderita menjadi tidak bisa bernapas dengan baik.

Upaya tubuh melawan virus dapat menyebabkan peradangan di paru-paru dan membuat pernapasan menjadi lebih sulit.

Pembuluh darah yang rusak dalam perang antara virus dan sistem kekebalan tubuh, memungkinkan mulai bocornya cairan ke jaringan paru-paru yang dapat terlihat sebagai bintik-bintik putih pada sinar-X di dada.

Cairan dapat menenggelamkan beberapa kantong udara kecil paru-paru, mencegahnya mengirimkan oksigen ke darah, dan menghilangkan karbon dioksida.

Jenis peradangan dan penghancuran inilah yang disebut pneumonia.

"Sel-sel kekebalan seperti petugas polisi atau tentara," ujar Dr Yang.

"Jika Anda memiliki infeksi kecil, sel-sel kekebalan bisa masuk dan dapat secara efektif membersihkan orang-orang yang bermasalah tanpa banyak kerusakan tambahan," lanjut dia.

Di sisi lain, jika Anda mengalami infeksi parah maka akan membuat kondisi semakin rentan.

Baca juga: Indonesia Melawan Virus Corona: Waspada Boleh, Panik Jangan 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Tren
Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Tren
Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Tren
Siap-siap, Pendaftaran CPNS Dibuka Juni 2024, Kuota 1,2 Juta Formasi

Siap-siap, Pendaftaran CPNS Dibuka Juni 2024, Kuota 1,2 Juta Formasi

Tren
Cara Beli Tiket Go Show KAI, Tarif Naik per 1 Mei 2024

Cara Beli Tiket Go Show KAI, Tarif Naik per 1 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com