KOMPAS.com - Yunani menjadi negara yang baru-baru ini melakukan upaya penutupan sekolah dan universitas guna menghentikan penyebaran virus corona pada Kamis (5/3/2020).
Sebelumnya, sejumlah negara di Eropa, seperti Italia, Perancis, dan Jerman melakukan penutupan sekolah dan universitas setelah wabah virus corona merebak di negara mereka.
Melansir The Guardian, Yunani melakukan tindakan pencegahan tersebut karena adanya desakan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bersikeras bahwa virus corona dapat dihentikan dengan tindakan yang diperlukan.
Baca juga: Abaikan Saran WHO, Italia Laporkan Belasan Kematian akibat Virus Corona
Tak hanya melakukan penutupan sekolah dan universitas, Yunani juga membatalkan acara olahraga dan pertemuan publik lainnya di tiga wilayah barat.
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan, negara-negara harus bersiap untuk transmisi lokal yang berkelanjutan dan menyerukan pemerintah untuk melakukan peran mereka dalam menghentikan penyebaran virus corona di dalam perbatasan mereka sendiri.
"Pesan kami ke semua negara adalah, ini bukan jalan satu arah. Kita bisa mendorong virus ini kembali (menghentikan penyebaran). Tindakan Anda sekarang akan menentukan jalannya wabah di negara Anda'," ujar Tedros.
Diketahui, Yunani mengumumkan kasus pertama infeksi virus corona pada 26 Februari 2020 lalu.
Hingga saat ini, infeksi dari virus di Yunani telah mencapai 31 kasus.
Dari angka tersebut, Kementerian Kesehatan Yunani mengungkapkan bahwa kasus tersebut diperkirakan akan mengalami peningkatan yang dignifikan dalam kasus beberapa minggu mendatang.
Adapun 21 kasus Yunani baru terdeteksi di antara para pelancong yang baru saja kembali dari Israel dan Mesir.
Baca juga: Pencegahan Virus Corona, Barack Obama dan Perlu Tidaknya Penggunaan Masker...
Organisasi kesehatan masyarakat nasional (EODY) mengatakan, penutupan dua hari itu termasuk penundaan di semua pertemuan massa di bioskop, museum, dan acara olahraga di wilayah Peloponnia Achaia dan Elis dan Pulau Zakynthos.
Sementara itu, acara olahraga Olympia Kuno yang dijadwalkan pada 12 Maret 2020 mendatang juga dibatalkan.
Di sisi lain, Iran menyampaikan akan mulai mendirikan pos-pos pemeriksaan untuk membatasi perjalanan antar kota-kota besar dan mendesak orang-orang untuk mengurangi penggunaan uang kertas.
Menteri Kesehatan Iran, Saeed Namaki menjelaskan, sekolah dan universitas akan tetap ditutup sampai tahun baru Persia, yakni pada 20 Maret 2020.
Selain itu, Namaki mengatakan kepada orang-orang untuk mencegah penularan virus corona yang ada di fasilitas umum, misalnya pom bensin.
Ia mengimbau agar masyarakat tetap berada di kendaraannya dan membiarkan petugas mengisi tangki.
Berdasarkan data real time Corona COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE, Iran dan Italia memiliki angka kematian tertinggi di dunia, di luar China.
Sejauh ini, virus corona telah menginfeksi lebih dari 96.000 kasus di seluruh dunia, dengan lebih dari 50 persen pasien sembuh.
Baca juga: Perkembangan Terkini Wabah Virus Corona di 6 Negara Asia Tenggara
Baca juga: Deretan Pejabat Iran yang Terinfeksi Virus Corona
Baca juga: Infeksi Meluas, Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar Positif Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.