Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Susur Sungai, PB PGRI Akan Beri Dampingan Guru yang Jadi Tersangka

Kompas.com - 24/02/2020, 13:38 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) akan memberikan pendampingan penuh kepada guru yang menjadi pembina dalam kegiatan Pramuka SMP Negeri 1 Turi, Sleman.

Pada Jumat (21/2/2020) sore, sejumlah siswa hanyut saat melakukan kegiatan susur sungai di Sungai Sempor, Turi, Sleman.

Akibat peristiwa ini, 10 orang siswa meninggal dunia.

Seorang guru yang juga pembina Pramuka di SMP 1 Turi berinisial IYA telah ditetapkan sebagai tersangka.

Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi mengatakan, PGRI ingin memberikan pendampingan kepada guru yang bersangkutan.

Ia berpandangan, tak seharusnya hanya menyalahkan satu pihak atas kejadian ini.

Baca juga: Susur Sungai Sempor yang Tewaskan 10 Siswa SMPN 1 Turi Tak Miliki Izin, Pembina Dinilai Lalai

Untuk membahas soal ini, Unifah berkunjung ke SMP Negeri 1 Turi pada hari ini, Senin (24/2/2020). 

"Mau menyampaikan duka cita, mau mendengar suara hati para guru, mau ngobrol dengan kepolisian. Mau ngobrol dengan semua pihak. Kita cari yang terbaik, tapi kami mohon jangan semata-mata guru yang dipersalahkan," kata Unifah, saat dihubungi Kompas.com, Senin pagi.

Ia mengatakan, guru juga diberi tugas untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan pramuka yang menjadi program tambahan wajib di sekolah. 

"Yang mau kami sampaikan itu, jangan sampai guru merasa, kami ini ditugasi, tapi kemudian merasa apatis tidak mau, karena begini salah, begitu salah. Jadi kita harus memberi semangat, solidaritas bersama," ujar Unifah.

Menurut Unifah, kurangnya jumlah guru yang menjadi pembina kegiatan menjadi persoalan lain.

Baca juga: Suraji, Ayah Korban Tragedi Susur Sungai Sempor: Dek, Maafin Bapak, Ya

Kejadian semacam ini sebenarnya bisa diminimalisasi dengan ketersediaan jumlah guru di setiap instansi sekolah. 

"Jadi kami ingin dari pihak kepolisian juga memahami semua, bukan mau apology, tapi memang kita harus duduk bersama. Mungkin program-program (pramuka)nya yang perlu di- adjust seperti apa supaya anak-anak tetap tidak kehilangan sensitivity-nya tetapi keamanan keselamatan tetap nomor satu," jelas dia.

Pelatihan kepada para pembina dari organisasi pramuka baik tingkat nasional, daerah, maupun cabang dinilainya sangat dibutuhkan agar kegiatan yang dilakukan bisa lebih terjamin keamanannya.

Jika kasus ini akan berlanjut ke ranah hukum, PB PGRI siap memberikan pendampingan hukum pada guru yang dinilai bertanggung jawab atas kecelakaan yang telah terjadi.

"Akan ada pendampingan (hukum), karena dia bekerja bukan mengerjakan program sendiri tapi program terstruktur. Wajib pagi PGRI untuk melakukan pendampingan," kata Unifah.

Pendampingan itu untuk memastikan bahwa semua pihak akan sama-sama memberikan dukungannya dan  tidak semata-mata langsung menyalahkan guru.

Baca juga: Kisah Haru di Balik Tragedi Susur Sungai Sempor, Duka Suraji Putrinya Jadi Korban hingga Tangis di Ultah ke-13

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com