Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona di Italia, Iran, dan Korea Selatan: Angka Kematian Bertambah hingga Karantina Warga

Kompas.com - 24/02/2020, 08:57 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona hingga hari ini, Senin (24/2/2020), semakin menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan.

Kekhawatiran pun belum surut. Peningkatan ini terjadi justru saat wabah di negara asalnya, China, relatif tengah mengalami penurunan.

Bagaimana perkembangan virus corona di negara selain China yang mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir.

Berikut perkembangan yang terjadi di Italia, Iran, dan Korea Selatan.

Baca juga: Update Terbaru Korban Virus Corona: 2.469 Orang Meninggal Dunia, 79.930 Terinfeksi

Italia

Menyusul semakin merebaknya infeksi virus corona, Italia terpaksa mengakhiri Venice Festival lebih cepat.

Pihak berwenang di Veneto menyebutkan, festival ini ditutup pada Minggu (23/2/2020) malam, dua hari lebih cepat dari jadwal semula.

Hal ini dilakukan sebagai upaya mengontrol penyebaran virus corona di Italia. Italia menjadi negara di Eropa yang perkembangan wabah virus ini mengalami peningkatan.

Dikutip dari BBC, terdapat 152 kasus infeksi yang telah terkonfirmasi dan 3 kematian akibat virus corona.

Isolasi ketat dilakukan di sejumlah titik yang dinilai menjadi lokasi penyebaran virus.

Misalnya, di beberapa kota di Veneto dan Lombardy, orang-orang tidak bisa pergi atau keluar dari wilayah ini tanpa izin khusus.

Di luar zona ini, kegiatan bisnis dan pendidikan banyak yang terganggu akibat diberlakukan penundaan.

Tak hanya itu, sejumlah pertandingan sepak bola juga dibatalkan akibat adanya kejadian ini.

Baca juga: Italia Akan Denda Warganya yang Tertangkap Masuk atau Keluar Karantina Virus Corona

Selanjutnya, Iran...

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com