Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Efektif Termometer Tembak Mendeteksi Suhu Orang dengan Virus Corona?

Kompas.com - 16/02/2020, 20:48 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Seperti ketika seorang pelancong yang dites padahal ia baru saja keluar dari dalam mobil yang panas.

"Anda tahu termometer tembak tidak akurat. Tetapi tidak ada yang mengatakan apa-apa karena itu bagian dari proses," tulis seorang di Weibo, layanan media sosial China, setelah ia dites.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Kebaktian di Beberapa Gereja Singapura Dilakukan Online

Aktivitas tubuh

Ketika pemeriksaan dengan termometer tembak menunjukkan suhu tinggi juga belum dapat memastikan orang itu sakit, apalagi tengah membawa virus.

"Mereka bisa saja berolahraga, mereka bisa menggunakan obat-obatan tertentu," kata Jim Seffrin, seorang ahli perangkat inframerah di Infraspection Institute di New Jersey.

Ia juga mencontohkan seseorang yang telah mencoba untuk mengejar penerbangan di bandara di mana mereka terlambat mungkin baru saja berlari sehingga suhu tubuhnya bisa saja meningkat.

Sementara itu, untuk menghindari ketidakakuratan pengukuran suhu, AS telah melakukan karantina wajib hingga dua minggu bagi siapapun yang pernah ke Hubei, China.

Tetapi di sisi lain China menggantungkan diri pada pemeriksan suhu harian dalam menghadapi virus.

Mo Yingchun, seorang manajer umum di pabrik termometer tembak Alicn Medical di Shenzhen, China mengatakan bahwa dia sepakat bahwa termometer inframerah tak dapat diandalkan.

Ia bahkan mengatakan termometer perusahaannya biasanya digunakan untuk memeriksa suhu bayi dalam ruangan.

"Senjata termometer hanya digunakan untuk penyaringan cepat dan tidak seakurat termometer tradisional," kata Mo.

Baca juga: Puji China Tangani Virus Corona, Netralitas WHO Dipertanyakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com