Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank di China Semprot Uang Kertas dengan Disinfektan untuk Cegah Virus Corona

Kompas.com - 15/02/2020, 21:09 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi


KOMPAS.com -
China melakukan berbagai upaya untuk menghentikan wabah virus corona yang telah menewaskan 1.527 orang hingga Sabtu (15/2/2020). 

Salah satu upayanya yaitu menyemprotkan cairan disinfektan ke lembaran uang kertas yang sudah digunakan masyarakat.

Upaya ini dilakukan untuk memutus penyebaran virus yang mungkin saja menempel di uang yang sempat dimiliki oleh penderita virus bernama resmi Covid-2019.

Setelah disemprotkan disinfektan, uang-uang itu kemudian disegel dan disimpan antara 7 hingga 14 hari tergantung pada tingkat keparahan wabah di wilayah tertentu, sebelum akhirnya mengedarkannya kembali.

Informasi ini disampaikan oleh Bank Sentral dalam sebuah konferensi pers seperti dikutip dari Gaurdian

Bank-bank menggunakan sinar ultraviolet atau temperatur tinggi untuk menyeterilkan mata uang China, yuan.

Baca juga: Profesor Harvard dan Menkes Terawan soal Virus Corona di Indonesia

Cetak 4 miliar yuan uang kertas baru

Deputi Gubernur Bank Sentral China, Fan Yifei mengatakan pihaknya telah mendesak bank-bank di China untuk menyediakan uang kertas baru pada nasabah kapanpun jika memungkinkan.

Bank Sentral telah membuat "Penerbitan Darurat" untuk mencetak 4 miliar yuan uang kertas baru untuk dikirim ke Provinsi Hubei yang menjadi pusat persebaran virus.

Fan mengatakan, pencetakan uang baru harus selesai dilakukan di saat-saat musim liburan Imlek ini.

Ia juga menyebut, langkah ini dimaksudkan untuk mengamankan keselamatan dan kesehatan masyarakat saat menggunakan uang tunai.

Meskipun demikian, belum jelas berapa besar upaya ini akan berdampak, mengingat perkembangan uang digital yang semakin banyak dijadikan pilihan masyarakat dalam bertransaksi dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Video Ngamennya Viral, Pengamen Ini Bakal Dipertemukan dengan Band Scorpions

Permintaan disinfektan

Virus yang menginfeksi lebih dari 67.000 orang ini membuat banyak tempat-tempat umum disemprot dengan disinfektan dan meminimalisir terjadinya kontak antar manusia.

Akibatnya, apotek di banyak wilayah di negara itu kehabisan stok disinfektan dan masker bedah dalam beberapa hari setelah isolasi sejumlah kota diumumkan akhir Januari kemarin.

Gedung-gedung perkantoran sudah menyediakan tisu di sekitar lift yang bisa digunakan untuk mengelap tombol yang banyak ditekan oleh orang-orang.

Sementara itu, perusahaan transportasi Didi meminta semua pengemudi untuk menyemprotkan disinfektan pada mobilnya setiap hari.

Berdasarkan informasi yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus corona bisa tersebar melalui kontaminasi obyek yang terkena cipratan cairan dari tubuh penderita atau memiliki kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi.

Baca juga: Ditolak 5 Negara karena Virus Corona, Kapal Pesiar Amerika Akan Berlabuh di Kamboja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com