KOMPAS.com - Wabah virus corona jenis baru atau COVID-2019 masih merebak di puluhan negara.
Sampai hari ini, Kamis (13/2/2020) tercatat sebanyak 1.369 orang meninggal dunia karena terinfeksi virus yang bersumber dari Kota Wuhan, China ini.
Salah satu upaya agar tidak tertular virus corona, yakni dengan menggunakan masker dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Adapun masker yang umumnya digunakan oleh masyarakat ada dua tipe, yakni masker bedah dan masker N95.
Sayangnya, masyarakat Indonesia masih ada yang belum paham mengenai pemakaian masker yang benar.
Baca juga: Viral Video Masker Bedah Direbus untuk Tangkal Penularan Virus Corona
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM, Prof. DR. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH MMB mengungkapkan, beberapa pengguna masker yang diamatinya masih salah dalam pemakaiannya.
Lokasi pengamatan yang dilakukannya berada di Bandara Soekarno Hatta Terminal 3, Tangerang, Banten.
"Dari 28 orang yang menggunakan masker bedah, 65 persen atau hanya 18 orang yang menggunakan masker dengan benar. Artinya masker menutupi mulut dan lubang hidung dan kawat di hidung tertutup dengan baik," ujar Ari saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/2/2020).
Ia juga menyampaikan, dari 118 orang yang diamatinya, penggunaan yang salah antara lain menggunakan masker bedah di dagu, di leher, dan masker terpasang longgar.
Menurutnya, penggunaan masker bedah yang terletak di dagu, karena ingin dibuka dan dipakai kembali, dinilai justru membuat masker jadi sumber penularan.
Sebab, pada bagian yang terpakai sudah terlepas dan bagian yang sebagai tempat mencegah masuknya kuman berada di posisi yang mudah terhirup oleh hidung.
"Saya rasa ini harus menjadi perhatian, kalau tidak mau lagi menggunakan masker baiknya dilepas dan dibuang," kata dia.
Baca juga: Kabar WN China Terinfeksi, Dinkes Bali Pastikan Tak Ada Kasus Positif Corona
Selain itu, yang menjadi perhatiannya adalah ada orang yang menggunakan masker N95.
Ia mengatakan, masker N95 memang lebih efektif untuk mencegah tertular langsung dari virus.
Karena, masker ini memiliki daya proteksi 95 persen dari partikel yang sangat kecil, tetapi lebih tepat digunakan di ruang tertutup.