Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chen Qiushi, Jurnalis Warga yang "Dikarantina" Polisi karena Beritakan Virus Corona

Kompas.com - 10/02/2020, 18:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Namun, petugas itu menolak memberitahu keberadaan Chen saat ini.

Baca juga: Erick Thohir Cemas Virus Corona Ancam Investasi Uni Emirat Arab di RI

Kerap dibungkam

Bukan kali ini saja Chen dibungkam oleh pihak berwenang.

Saat melaporkan aksi protes di Hong Kong pada Agustus 2019 lalu, Chen tiba-tiba dipanggil ke Beijing oleh otoritas China.

Dalam siarannya di Weibo, Chen menentang narasi China yang menyebut pengunjuk rasa di Hong Kong sebagai perusuh dan separatis.

Chen juga berulang kali dipanggil oleh sejumlah departemen pemerintah untuk diinterogasi. Tak hanya itu, semua akun media sosialnya pun kemudian dihapus.

Semenjak saat itu, ia banyak menunjukkan diri ke publik.

Akan tetapi, ia kembali pada awal Oktober dalam sebuah video yang diunggahnya di YouTube dan bersumpah untuk terus berbicara.

Baca juga: Virus Corona Berkembang, Akankah Indonesia Tutup Penerbangan dari Negara Selain China?

"Karena kebebasan berbicara adalah hak dasar warga negara yang ditulis dalam pasal 35 UU China. Saya perlu bertahan karena saya pikir ini adalah hal benar untuk dilakukan, tak peduli berapa banyak tekanan dan hambatan yang saya temui," kata Chen dalam unggahan videonya itu.

Pada malam tahun baru Imlek, alih-alih berkumpul dengan keluarganya, Chen justru pergi ke Wuhan.

Sejak saat itu, ia menjadi mata bagi banyak orang luar yang ingin mengikuti situasi nyata di Wuhan.

Beragam potret pasien virus corona di banyak rumah sakit ia tampilkan dalam videonya.

Chen hanya memiliki masker dan sepasang kacamata untuk perlindungan dirinya.

"Saya takut, saya berhadapan dengan virus corona di depan saya dan penegak hukum China di belakang saya," kata Chen dalam video yang direkam pada 30 Januari 2020.

"Tapi saya akan tetap semangat. Selama masih hidup, saya akan melanjutkan laporan di kota ini. Saya tak takut mati," sambungnya.

Baca juga: Soal Prediksi Virus Corona di Indonesia dari Harvard, Ini Kata Eijkman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com